radarcom.id – Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan bicara soal ambisi besar. Dia pun menyinggung pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. Menurutnya proyek ini butuh dana sangat besar, meski begitu diharapkan menopang pertumbuhan ekonomi kawasan Sumatera.
Hal itu disampaikan Dahlan dalam tulisannya di website disway.id. Dahlan mengawali tulisannya dengan perandaian orang keuangan, menurutnya dalam sebuah proyek orang keuangan akan sangat hati-hati memperhatikan visibilitas proyek.
Segala sesuatu menurutnya harus diperhitungkan dengan matang, dan perencanaan dibuat sangat hati-hati. Masalah biaya proyek pun jangan sampai besar pasak daripada tiang. Dari situ dia beranggapan, ide pembuatan Jalan Tol Trans Sumatera tidak akan mungkin diawali oleh orang keuangan.
“Proyek Jalan Tol Sumatera itu, dari Lampung sampai Aceh, tidak akan mungkin ide seperti itu lahir dari orang keuangan,” tegas Dahlan dalam tulisannya, dikutip Rabu (11/8/2021).
Kata Dahlan, sebetulnya orang keuangan pasti akan menolak mentah-mentah ide soal tol Trans Sumatera. Alasannya juga beragam, tidak visibel, tidak ada uang, pemborosan, tingkat lalu lintasnya rendah, dan lain sebagainya.
Namun, tidak ada kata penolakan dari orang keuangan untuk ikut memikirkan proyek ini. Apalagi kalau yang meminta proyek ini berjalan adalah presiden, dalam hal ini Presiden Joko Widodo. Maka orang keuangan wajib ikut mencarikan jalan agar tol ini bisa digarap.
“Termasuk kalau pun jalan tol sepanjang lebih dari 3.000 km itu harus selesai pada 2024. Itulah keputusan politiknya. Maka inilah pelajaran ‘pemikiran keuangan’ untuk mencapai ambisi besar,” ujar Dahlan.
Dahlan juga membuat hitung-hitungan kasar soal proyek ini. Menurutnya, proyek tol Sumatera memiliki target pembangunan sepanjang 1.100 km. Dia memperkirakan dananya sebesar Rp 130 triliun. Namun, dana yang dikucurkan untuk Hutama Karya selaku yang bertugas membangun tol ini cuma ada Rp 25 triliun.
“Sampai hari ini ‘orang keuangan’ baru keluarkan dana Rp 25 triliun,” ungkap Dahlan.
Nah proyek masih butuh Rp 105 triliun lagi, Dahlan mengatakan Hutama Karya juga sudah berkorban untuk berutang sekitar Rp 42 triliun dengan sistem pinjaman komersial. Bahkan, dengan tambahan dana PMN pun menurutnya Hutama Karya juga masih kekurangan Rp 45 triliun.
“Masih kurang dana Rp 70 triliun. Tahun ini Hutama Karya dapat janji PMN baru, Rp 25 triliun. Masih kurang lagi Rp 45 triliun. Belum tahu akan dapat dari mana,” ungkap Dahlan seperti dilansir detik.com.
Boro-boro menutup kekurangan proyek, Dahlan mengatakan justru Hutama Karya akan kelimpungan membayar utang Rp 42 triliun. Apalagi pendapatan jalan tol Sumatera tak bisa diharapkan sampai beberapa tahun ke depan. (dtc/rci)