Awas! Mencabut Bulu Hidung Sembarangan, bisa Timbulkan Risiko Asma

Illustrasi

radarcom.id – Jika anda mencabut bulu hidung, maka dapat menyebabkan beberapa infeksi serius. Begitu folikel rambut terbuka, semua kuman, kotoran dan partikel di sekitarnya akan tertarik ke pori-pori terbuka setelah pencabutan.

Ahli THT, Erich Voight dalam laman businessinsider menggambarkan, setiap hari, bulu hidung punya peran penting yang bisa melindungi kita dari udara yang dihirup. Namun terkadang, kerap terlihat sehelai bulu hidung yang muncul hingga ke luar hidung.

Bulu hidung yang panjang tersebut adalah vibrissae yang tumbuh di cuping hidung. Bulu ini berfungsi untuk menangkap partikel berukuran besar. Partikel yang terperangkap akan dikeluarkan bersama kotoran hidung.  Namun bagi sebagian orang, bulu vibrissae, cukup mengganggu dan sangat menggoda untuk dicabut.

Bukan hanya karena menyebabkan rasa sakit, tapi mencabut bulu hidung meninggalkan kantong kelenjar (folikel) yang kosong. Jika kotoran atau bakteri terperangkap dalam folikel, maka akan menyebabkan infeksi.

Selain itu, di bulu tersebut, terdapat banyak silia mikroskopis, berperan untuk menyaring lendir dan memindahkannya ke bagian belakang hidung, dimana bisa masuk ke saluran pencernaan. Jika mencabut bulu hidung tersebut, kuman dan partikel dekat folikel akan masuk ke dalam dan menyebabkan infeksi.

Melansir tempo.co, Erich menggambarkan konsep “segitiga bahaya”, atau area di wajah antara mulut dan hidung yang rentan menularkan infeksi ke otak. Lantaran, pembuluh darah yang membawa darah keluar dari hidung bertemu dengan pembuluh darah, yang membawa darah keluar dari otak juga.

Jika kuman itu sampai ke sana, kata Voight, maka menimbulkan masalah seperti meningitis (dimana selaput pelindung pada sumsum tulang belakang dan otak meradang) atau abses otak (jenis peradangan dan pembengkakan lain yang terjadi pada otak, berhubungan dengan infeksi).

Risiko Asma 

Melansir dari healthline, bulu hidung juga membantu menghalangi debu dan alergen melewati rongga hidung. Jadi, mencabut terlalu banyak bulu memungkinkan lebih banyak partikel melewati hidung dan masuk ke paru-paru. Bagi, sebagian orang, ini dapat meningkatkan risiko terkena asma.

Sebuah studi menemukan terdapat hubungan antara kepadatan rambut hidung dan perkembangan asma pada orang dengan alergi musiman. Dalam suatu penelitian, para peneliti menemukan, orang yang punya sedikit bulu hidung memiliki risiko jauh lebih tinggi terkena asma dibandingkan peserta dengan lebih banyak bulu hidung.

Sehingga, mencabut bulu hidung mengakibatkan infeksi atau masalah kesehatan lainnya. Cara yang lebih aman untuk menghilangkan bulu hidung dengan memotongnya dengan gunting bulu hidung atau pemangkas bulu hidung elektrik. (rci/rci)

Exit mobile version