banner 300600

Kisah Perjuangan Membangun Drone Rajata, Bermodal Semangat untuk Kemajuan Alutsista NKRI, Butuh Dukungan dan Sinergi Pihak Terkait untuk Penyempurnaan

radarcom.id – Era perang modern bergeser dengan kecanggihan alat utama sistem senjata (Alutsista) sudah tak bisa lagi dihindari. Ke depan, senjata berbasis drone bakal menjadi salah satu kebutuhan utama pertahanan negara. Hal ini dibuktikan ketika Perang Rusia-Ukraina teranyar yang justru efektif menggunakan persenjataan jenis drone.

Indonesia sudah melakukan lompatan besar dengan hadirnya drone bunuh diri (Kamikaze) bernama Rajata. Loitering munition besutan  PT Dahana ini belakangan sukses mencuri perhatian petinggi negeri ini saat dipamerkan untuk publik di ajang Indodefence Expo & Forum di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, pada 2 – 5 November 2022.

banner 300600

Presiden Jokowi berkunjung ke booth/ paviliun Defend ID, khususnya ke booth PT Dahana, Presiden mendapat penjelasan informasi produk loitering munition (Rajata) oleh Direktur Teknologi dan Pengembangan (Dirtekbang) PT Dahana Suhendra Yusuf RPN. Saat itu Presiden didampingi oleh Menhan, Panglima TNI, Kapolri dan seluruh Kepala Staf Angkatan (KASAD, KASAL, KASAU) dan Sekretaris Kabinet.

Ketua Pelaksana Pameran DEFEND ID yang juga Direktur Teknologi & Pengembangan PT DAHANA Ir. Suhendra Yusuf Ratuprawiranegara, M.I.Kom., C.NSP. menunjukkan Drone Rajata kepada KASAD Jenderal Dudung AR, saat berkunjung ke Dahana di Indodefence Expo, Jumat (4/11/2022). Foto Istimewa for radarcom.id
Ketua Pelaksana Pameran DEFEND ID yang juga Direktur Teknologi & Pengembangan PT DAHANA Ir. Suhendra Yusuf Ratuprawiranegara, M.I.Kom., C.NSP. menunjukkan Drone Rajata kepada KASAD Jenderal Dudung AR, saat berkunjung ke Dahana di Indodefence Expo, Jumat (4/11/2022). Foto Istimewa for radarcom.id

Setelah presiden, KASAD Jenderal TNI Dudung AR, esoknya juga berkunjung ke booth PT Dahana dan menyatakan ketertarikannya terhadap Drone Rajata. Bahkan, orang nomor satu di TNI Angkatan Darat itu ingin agar Rajata diujicobakan.

Berikut wawancara media dengan Dirtekbang PT Dahana Suhendra Yusuf RPN sang penggagas dan otak dibalik pembuatan Rajata.

Bagaimana awalnya ide dan gagasan Rajata muncul?

Ide membangun Drone Rajata muncul saat dirinya diawal menjabat Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dahana awal bulan September 2021. Ide ini muncul awal bulan September 2021 saat diawal saya menjabat Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dahana. Saya challenge para insinyur dan tim yang ada di Dahana, untuk mewujudkan ide loitering munition ini. Karena lini kompetensi Dahana adalah penguasaan teknologi dan produksi eksplosif.

Maka akhirnya pada bulan Oktober kami membentuk tim development dengan mitra, yang menguasai teknologi penerbangan (aerodinamik dan aviasi).

Apakah tidak ada kendala dalam membangun Rajata?

Tentu saja kendala dan tantangannya ada. Tidak mudah.

Bisa disebutkan apa saja itu?

Salah satunya adalah untuk penelitian dan pengembangan (Litbang) masih terkendala biaya. Tapi kami memiliki modal semangat kuat agar Indonesia bisa maju di bidang Alutsistanya, maka saya dan kawan-kawan tidak menyerah.

Litbang (Research and Development) itu membutuhkan biaya. Ini fenomena umum yang dihadapi oleh periset-periset di Indonesia. Maka kami diawal riset dan development Rajata ini melakukan pendanaan riset mandiri. Dengan kata lain kami membiaya sendiri, untuk fase awal ini.

Setelah fase awal, bagaimana proses selanjutnya?

Kami dengan bersemangat memang seperti bekerja tanpa lelah. Maka, tak butuh lama, hanya dalam dua bulan, Rajata sudah mengudara. Ujicobanya berhasil dilakukan di wilayah Rancaekek Kabupaten Bandung, dan Cipatat di Bandung Barat.

Setelah diujicoba, bagaimana selanjutnya?

Pengembangan drone penghancur ini tak sendiri. Dahana yang punya keahlian di bidang peledak menggandeng mitra yang memiliki keahlian di bidang aviasi dan erodinamik. Setelah drone bisa terbang, tahap berikutnya adalah integrasi dua teknologi : aviasi dan eksplosi. Sejauh ini Dahana baru mengintegrasikan bom asap pada Rajata, belum menggunakan hulu ledak.

Bagaimana kinerja tim Dahana dalam menyukseskan hadirnya Rajata?

Dukungan dari pimpinan, manajemen dan karyawan Dahana sangat bagus. Alhamdulillah Rajata, Loitering Munition ini juga berhasil meraih Juara I Dalam Lomba Karya Teknologi Pertahanan yang diadakan oleh Balitbang Kemhan RI. Rajata berhasil mengungguli 130 peserta (produk litbang inovasi) lainnya pada bulan Agustus 2022 lalu. Ini adalah achievment yang patut disyukuri oleh insan Dahana, dan holding Defend ID.

Keunggulan Drone Rajata apa saja?

Rajata berpotensi untuk digunakan di seluruh matra pertahanan TNI, seperti penggunaan oleh pleton matra darat di setiap perbatasan Indonesia, pada kapal laut milik TNI AL, ataupun pada pesawat TNI AU sebagai senjata.

Rajata memiliki dimensi panjang 994 mm dan rentang sayap 920 mm. Operator Rajata dilengkapi dengan kacamata khusus sehingga bisa melihat pergerakan Rajata hingga menghancurkan obyek sasaran.  Alhamdulillah, untuk wilayah ASEAN dan Australia, kita menjadi yang terdepan dengan hadirnya Rajata ini.

Bagaimana komparasi Raja dengan produk serupa negara lain yang sudah lebih maju?

Loitering munition atau munisi berkeliaran telah terbukti keampuhannya di medan perang. Perang Rusia dan Ukraina telah menunjukkan bukti nyata bagaimana kerusakan yang yang ditimbulkan oleh drone kamikaze, yang mana jenis persenjataan baru ini sulit dilawan karena datang secara tiba-tiba dan sulit terdeteksi.

Rajata akan bersaing dengan loitering munition lain, seperti Kalashnikov milik Rusia, Warmate Polandia, Switchblade Amerika, dan Hero-30 Israel. Dari sisi harga, Dahana memastikan Rajata dirancang menjadi yang termurah dari yang termurah saat ini di dunia. Ini salah satu keunggulan Rajata.

Apakah Rajata masih butuh penyempurnaan?

Tentu saja. Rajata masih dalam proses penyempurnaan. Diantaranya,  Dahana masih akan mengembangkan lebih lanjut Rajata dengan sistem teknologi pembatalan penyerangan. Hal ini diperlukan, misalnya, diperoleh informasi baru bahwa ada banyak warga sipil di obyek serangan. Rajata ditargetkan lolos uji dan mengantongi sertifikat laik secara spesifikasi pada 2023 untuk selanjutnya masuk tahap produksi massal.

Apa pesan Anda untuk pengembangan Rajata yang tinggal selangkah lagi menjadi kebanggaan NKRI?

Untuk penyempurnaan produk, kami berharap mendapat dukungan dan sinergi semua pihak. Termasuk regulator dalam hal ini Kementerian Pertahanan, TNI dan Kementerian BUMN serta K/L lainnya. (rci/rci)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!