banner 300600

Dua Kilang Terbakar Kurang Dari Sebulan, Mulyanto: Pemerintah Harus Reformasi Total Sektor Migas

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto
Dr. Mulyanto

radarcom.id – Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PKS mendesak Pemerintah reformasi komprehensif (menyeluruh) sektor perkilangan migas nasional. Menurutnya, insiden kebakaran di Kilang TPPI Tuban (16/10/2025) dalam waktu berdekatan dengan peristiwa kebakaran di Kilang Dumai, (1/10/2025) merupakan indikator lemahnya sistem operasional dan pengawasan kilang.

 

banner 300600

Mulyanto merasa kebakaran kilang yang terjadi secara beruntun sangat aneh. Mengingat kilang merupakan salah satu objek vilal yang seharusnya memiliki sistem operasional, pengawasan dan keamanan yang super ketat.

 

TPPI Tuban yang dikelola PT Trans Pacific Petrochemical Indotama adalah areal kilang dan kompleks petrokimia yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur dan merupakan bagian dari Pertamina. TPPI mengolah kondensat dan nafta menjadi berbagai produk petrokimia. Serta menghasilkan produk bahan bakar seperti gasoline, LPG, dan light naphtha untuk kebutuhan domestik.

 

“Dua kebakaran kilang migas dalam dua minggu adalah alarm nasional. Ini bukan sekadar masalah teknis tapi kegagalan sistemik dalam tata kelola kilang migas,” ujar Mulyanto di Jakarta.

 

Anggota Komisi Energi DPR RI Periode 2019-2024 ini menilai infrastruktur kilang Indonesia sudah terlalu tua dan minim pengawasan. Sementara ketergantungan impor BBM terus meningkat. Pada sisi lain produksi minyak nasional hanya sekitar 600 ribu barel per hari, padahal konsumsi mencapai 1,6 juta barel per hari.

 

“Jika kilang dalam negeri terus bermasalah maka ketahanan energi nasional bisa runtuh,” tegas Sekretaris Kementerian Ristek era Presiden SBY ini.

 

Mulyanto menilai kasus TPPI Tuban memperlihatkan lemahnya sistem keselamatan dan komunikasi publik perusahaan. Warga panik tanpa ada peringatan dini sementara perusahaan berupaya menutupi skala insiden.

 

Karena itu, Mulyanto mendesak untuk dilakukan audit menyeluruh seluruh kilang tua seperti Dumai, Cilacap, Balongan dan TPPI.

 

Selain itu, Pemerintah harus semakin gencar melakukan percepatan proyek modernisasi kilang (RDMP) serta pembangunan kilang baru. Terutama dengan dukungan bantuan pendanaan dari Danantara.

Perlu dipertimbangan oleh Pemerintah terkait gagasan Pembentukan lembaga pengawasan risiko energi nasional yang independen untuk memperkuat Dewan Energi Nasional.

 

“Negara tidak boleh menunggu kilang berikutnya terbakar lagi baru bertindak. Ini soal keselamatan rakyat dan kedaulatan energi nasional,” pungkas Mulyanto. (rci/rci)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!