banner 300600

Menggagas Pemilu Digital di Indonesia

H. Heri Budianto Hanafi., MT. Dosen STISA ABM Online Lampung Selatan

Oleh : H. Heri Budianto Hanafi,  M.T. *)

Hari ini Gen Z, Julukan generasi yang lahir antara tahun 1997 sampai dengan 2012 Nepal memberikan ilmu berkelas. Ilmu yang luar biasa bagi manusia di seluruh dunia tentang solusi problematika kekuasaan. Kekuasaan yang dibuat rumit. Sangat Mahal. Penuh drama dan manipulasi umumnya berakhir menghasilkan dendam berkepanjangan perpecahan antar kubu.

banner 300600

Kembali kepada Fitrah manusia, sangat mudah, sederhana, murah dan tidak menyebabkan konflik politik. Inilah bukti Teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia, Kecuali bila ditangan orang orang zolim dan jahiliyah teknologi dianggap penghambat. Tentu saja yang dimaksud mereka penghambat adalah penghambat kepentingan peribadi, keluarga dan golongannya. Kecerdasan Gen Z Nepal menjungkir balikan tiori tiori lama tentang pemilihan penguasa. Tahapan manual yang sangat panjang melelahkan dan biaya puluhan trilyun rupiah.

Sebagai contoh di Indonesia dimulai dari penyusunan peraturan, pemutahiran data, penyusunan peserta pemilu, penetapan peserta pemilu, penetapan jumlah kursi, penetapan daerah pemilihan, pencalonan DPD, pencalonan wakil rakyat yang akan dipilih, pencalonan DPD, Pencalonan anggota Legisllatif, Pusat, Provinsi, Kabupaten/kota, pencalonan Presiden & Wakil Presiden, Masa kampanye, masa tenang, pemungutan suara, rekapitulasi hasil suara dan penetapan pemenang Pemilu.

Semuanya menghabiskan waktu hampir 2 tahun dan anggaran 23 trilyun hanya untuk memilih penguasa yang hasilnya kecerdasanya biasa biasa saja.Sebagai study kasus mereka tidak mampu meredam amarah dan kekecewaan rakyatnya karena jauhnya jarak antara hati rakyat dengan penguasa. Kecuali ada beberapa daerah penguasanya mampu meredam kekecewaan kemarahan rakyat karena cekikan ekonomi seperti Lampung dll. Memang syarat pemimpin diantaranya harus lebih cerdas (Fatonah) dari yang dipimpin.

Gen Z Nepal telah memberi contoh yang terbaik bagaimana mereka sukses mengadakan pemilu digital untuk memilih penguasa. Prediksi Penulis Metode ini akan diikuti oleh Gen Z seluruh dunia, karena sudah jenuh dengan kehidupan yang serba palsu, Korupsi, Kezoliman, dan dicekik dengan berbagai pungutan, drama menghambur hamburkan uang dan membuang buang waktu.

Sampai sekarang rakyat tidak sejahtera sejahtera. Seharusnya per jiwa sudah mendapatkan penghasilan 20 juta rupiah per bulan menerut mantan ketua KPK Abraham Samad bila tidak dikorupsi. Gen Z adalah generasi instan ingin cepat terbukti. Dengan kemajuan teknologi bila pimpinannya cerdas seperti Gen Z akan lebih mudah dan cepat sejahtera rakyat.

Mereka ingin hidup ideal lahir batin.Pemilu di Nepal tidak melalui kampanye jalanan, pasang baliho, parlemen, KPU dll yang sangat rumit, banyak korban jiwa menghabiskan waktu dan uang rakyat yang sangat besar. Mereka memilih pemimpin bukan turun Jalan, Gedung, dilapangan atau tempat yang membuang buang waktu untuk menuju TPS. Tetapi memilih langsung dikantor, atau rumah yaitu di Discord.

Gen Z Nepal memang terpencil dan katagori miskin, tetapi dari kesulitan dan kemiskinan lahirlah ide yang sangan briliyan. Pindah dari Parlemen Jalanan (Demo) untuk memilih penguasa ke server Discord.

Mengembalikan lagi Rumus dasar Demokrasi dari rakyat dan untuk rakyat. Tidak melalui KPU, Tidak melalui parlemen manual tetapi membuat “KPU DIGITAL”,. Pada hari tertentu hanya hitungan jam bersama sama seluruh rakyat Nepal mengadakan voting siapa yang paling layak jadi Penguasa tertinggi mereka (Perdana Menteri). Ajaibnya seperti yang diprediksi para teknorat. Teknologi tidak akan pernah berbohong dan manipulatif karena berbeda dengan manusia yang subjekti. Teknologi, transparan, terukur dan langsung terbukti hasilnya. Pemenang Pemilu digital di Nepal adalah Sushila Karki. Mantan Ketua MA. Bersih, tegas, tanpa drama intrik loby politik.

Perempuan yang dijuluki sekelas dewi karena kejujurannya dan ketidak tertarikannya kepada hal hal duniawi (harta). Putra Terbaik Nepal. Server Discord, ratusan channel, jutaan suara mustahil akan sepakat untuk kebohongan. Satu keputusan sudah Final Penguasa di Nepal benar benar Natural lahir dari manusia pilihan hati nurani rakyat untuk memimpin. Tidak semua orang bisa menjadi pemimpin tanpa ada telenta natural memimpin.

Yaitu jujur,amanah, adil, cerdas dan bijaksana. Watak seperti ini tidak bisa dibuat buat. Ia lahir sendiri dari dalam diri hasil pembinaan yang panjang dari keluarga terbaik, pendikan terbaik serta teman teman (lingkungan) terbaik. Menurut penulis Biarlah Gen Z yang memimpin NKRI baik dipusat maupun daerah sekarang dan yang akan datang. Kita yang sudah berumur diatas 50 tahun masanya sudah selesai. Mereka Gen Z jauh lebih cerdas dan visioner dari kita. Generasi kita sumber ilmu (bacaan) hanya beberapa reprensi. Gen Z ilmunya dari berbagai sumber seluruh dunia,lintas Bangsa,agama dan ideologi melalui perangkat IT yang mereka miliki.Karena hakikat ilmu dari Allah dan diberikan kepada siapa yang sunguh sungguh belajar.

Negeri ini harus dipimpin orang orang yang benar benar cerdas dan amanah secara alami karena perubahan zaman. Tugas kita mendoakan kebaikan, mendampingi dan memberi masukan masukan pengalaman yang mungkin masih ada yang cocok untuk zaman Now. Tetapi jangan dipaksa apalagi dengan cara cara keras, Karena Gen Z sangat anti hal hal negatif seperti kekerasan, pemerasan, korupsi dan peodalisme. Mereka adalah generasi akhir zaman yang berwatak kembali ke Fitrah (suci). Wallahua’alam.

*) Dosen STISA ABM Online Lampung Selatan

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!