radarcom.id – Presiden Prabowo Subianto meresmikan enam Kodam menjelang Peringatan HUT RI ke-80. Salah satunya adalah Kodam XXI Radin Inten yang membawahi pertahanan di wilayah Provinsi Lampung dan Bengkulu.
Mayjen TNI Kristomei Sianturi sudah resmi menjabat sebagai Pangdam XXI Radin Inten yang rencananya akan bermarkas di Bumi Ruwa Jurai. Markas Kodam XXI Radin Inten sudah disiapkan di kawasan perkantoran Kota Baru, Jati Agung Lampung Selatan.

Peresmian Kodam XXI Radin Inten Lampung – Bengkulu juga ditandai dengan peresmian logo Kodam XXI yakni gambar Menara Siger dengan latar merah dan nuansa hijau dan biru menggambarkan landscape wilayah perairan dan pegunungan di Lampung dan Bengkulu. Selain itu, juga menyilang lambang senjata tombak khas Lampung dan senjata Sewar khas Bengkulu yang menyilang.
“Bagus sekali, lambang Menara Siger di logo Kodam XXI Radin Inten ini menguatkan identitas Sai Bumi Ruwa Jurai di gerbang Sumatera. Kalau tidak salah, Menara Siger adalah karya besar Bapak Sjachroedin ZP saat menjadi Gubernur Lampung periode 2004-2014,” terang Imam tokoh pemuda dari Lampung Selatan, Minggu (14/9/2025).
Sejarah Menara Siger Lampung
Menara Siger di Lampung berdiri kokoh di puncak Bukit Gamping, terletak di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Konstruksinya dimulai pada tahun 2005 dan proses peresmiannya berhasil dilaksanakan pada tahun 2008 oleh Gubernur Lampung saat itu, Sjachroedin Z.P.
Dengan ketinggian mencapai 32 meter dan ukuran luas 50 x 11 meter, menara ini menghadirkan enam lantai yang penuh dengan pengetahuan mengenai kekayaan wisata, kebudayaan, jejak sejarah, serta potensi yang dimiliki oleh Lampung.
Menara Siger tidak hanya menjadi struktur bangunan, melainkan juga mencerminkan warisan budaya dan jati diri masyarakat Lampung yang terwujud dalam pandangan dan tindakan mereka. Ini menggambarkan bagaimana masyarakat Lampung memiliki filosofi yang mendasari cara berpikir dan bertindak mereka, dengan tujuan akhir mewujudkan Provinsi Lampung yang berkualitas tinggi dan mampu bersaing dengan baik.
Makna Mendalam
Menara Siger menjadi lambang yang tak tergantikan bagi Lampung, hadir dalam berbagai sudut kota dan bahkan tersirat dalam bentuk yang lebih sederhana sebagai mahkota yang diarak oleh perempuan dalam acara upacara adat. Mahkota tersebut memiliki makna mendasar sebagai simbol kemuliaan, kehormatan, dan keberanian.
Lampung melalui Menara Siger menampilkan perspektif yang lebih feminin. Hal ini tak datang tanpa latar belakang, karena struktur ikonik ini sebenarnya diciptakan untuk menghormati peran kaum wanita, sebuah pesan yang mendasar pada prinsip-prinsip ajaran agama Islam.
Tidak hanya menggambarkan penghormatan, menara ini juga mengilustrasikan keragaman budaya yang kaya di daerah tersebut. Keragaman ini menjadi sumber berbagai narasi yang menghadirkan citra bukit-bukit yang bersatu dan memayungi dua wilayah.
Diarsiteki Paman Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal
Konsep Menara Siger diusulkan oleh Gubernur Lampung pada saat itu, Sjachroedin ZP, dan direalisasikan dengan bantuan arsitek terkemuka, Ir Anshori Djausal MT. Untuk diketahui, bahwa Anshori merupakan paman kandung dari Gubernur Lampung saat ini Rahmat Mirzani Djausal.
Menggunakan metode konstruksi berbasis ferrocement – sebuah teknik semen–, struktur ini dirancang untuk menahan tekanan angin dan guncangan gempa dengan baik. Uniknya, pengembangan bagian Mahkota Siger dihindarkan dari penggunaan semen curah cor, dengan tujuan mengurangi bobot, namun tetap mempertahankan kekuatan melalui jaringan kawat yang menyerupai pola jaring laba-laba. (rci/rci)