radarcom.id – Kompetisi RMD Liga 4 Seri Provinsi Lampung resmi dibuka di Stadion Sumpah Pemuda, Way Halim, Bandar Lampung, pada Sabtu (1/2/2025).
Acara ini dihadiri oleh Pj Gubernur Lampung Samsudin, Gubernur Terpilih Rahmat Mirzani Djausal, Ketua Harian KONI Lampung Brigjen TNI (Purn) Amalsyah Tarmizi, serta Ketua Panitia Yoga Swara, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Asprov PSSI Lampung.
Dalam sambutannya, Gubernur Lampung terpilih, Rahmat Mirzani Djausal, menegaskan komitmennya untuk memajukan sepak bola di Lampung melalui turnamen RMD Cup. Ia berharap kompetisi ini bisa menjadi langkah awal dalam mencetak pemain berbakat yang mampu bersaing di tingkat nasional, termasuk dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).
Mirza—sapaan Rahmat Mirzani Djausal—menyampaikan bahwa harapan besar bagi sepak bola Lampung adalah dapat berkembang dan menembus PON. Ia menyampaikan hal ini dengan nada bercanda kepada Yoga Swara, Ketua Panitia turnamen, dengan mengatakan bahwa dari sembilan juta penduduk di Lampung, tugasnya hanya mencari sebelas pemain terbaik.
Lebih lanjut, Mirza menegaskan bahwa pembangunan ekosistem sepak bola yang kompetitif adalah kunci agar Lampung dapat melahirkan pemain-pemain unggulan. Ia menekankan pentingnya menciptakan sistem pembinaan yang baik, dari kompetisi lokal hingga level nasional, agar Lampung bisa menjadi salah satu kekuatan baru di sepak bola Indonesia.
Ke depan, Mirza berharap RMD Cup bisa menjadi ajang rutin yang tidak hanya melahirkan pemain profesional, tetapi juga meningkatkan minat dan partisipasi masyarakat dalam olahraga sepak bola.
Pj Gubernur Lampung Samsudin dalam sambutannya menyoroti tiga indikator utama yang menentukan kemajuan suatu daerah, yakni pariwisata, kuliner, dan olahraga. Menurutnya, jika suatu daerah memiliki destinasi wisata yang menarik dan didukung dengan pelayanan yang baik, maka wisatawan akan datang. Jika daerah dikenal dengan makanan yang enak, terjangkau, dan sehat, maka akan semakin banyak orang yang datang. Begitu pula dengan olahraga, jika sebuah daerah rutin menggelar kompetisi olahraga berskala besar, maka ribuan orang akan datang, baik sebagai peserta maupun penonton, yang tentunya berdampak positif bagi perekonomian.
Samsudin mencontohkan perkembangan kota Bandung yang berhasil mengembangkan ketiga aspek tersebut secara beriringan. Ia juga menyoroti bagaimana Solo saat ini menjadikan olahraga sebagai tumpuan utama pertumbuhan daerah. Ke depan, ia berharap Lampung bisa mengikuti jejak tersebut sehingga nama Lampung semakin dikenal dalam berbagai ajang olahraga nasional dan internasional.
Ia juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Lampung di bidang sepak bola dan menegaskan bahwa RMD Liga 4 merupakan langkah penting dalam menghidupkan kembali kejayaan sepak bola Lampung. Menurutnya, Lampung memiliki stadion yang bagus dan bahkan dibandingkan stadion di Filipina saat SEA Games, Stadion Way Halim masih lebih layak. Karena itu, ia mendorong pemanfaatan fasilitas olahraga yang ada secara maksimal, serta perbaikan infrastruktur jika diperlukan.
Dalam kesempatan ini, Samsudin juga memberikan makna tersendiri bagi RMD sebagai singkatan dari tiga konsep utama dalam pembangunan, yakni Reform, Mapping, dan Dreaming. Ia menjelaskan bahwa Reform melambangkan reformasi dalam berbagai bidang, termasuk olahraga dan infrastruktur. Mapping menekankan pentingnya perencanaan jangka panjang yang matang agar reformasi dapat berjalan efektif. Sementara Dreaming menggambarkan harapan masyarakat Lampung untuk memiliki sepak bola yang maju dan berdaya saing.
Menurutnya, Reform, Mapping, dan Dreaming adalah fondasi yang harus dijalankan dalam lima tahun ke depan. Jika tidak dimanfaatkan dengan optimal, maka kesempatan untuk membangun sepak bola Lampung akan terlewat begitu saja.
Yoga Swara, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Asprov PSSI Lampung, menyampaikan harapannya agar kompetisi ini dapat melahirkan talenta-talenta terbaik Lampung.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa masyarakat Lampung sudah lama merindukan tontonan sepak bola berkualitas yang bisa dinikmati langsung di stadion. Ia berharap kompetisi ini menjadi titik awal bagi pembenahan sepak bola di Lampung agar semakin menarik bagi tim luar untuk menjadikan Lampung sebagai homebase, sehingga masyarakat bisa kembali menikmati pertandingan berkualitas secara langsung.
Yoga juga menyoroti bahwa selama ini Lampung masih kurang mendapatkan perhatian di dunia sepak bola nasional. Ia mengatakan bahwa baru dalam dua hingga tiga tahun terakhir, Lampung mulai mendapatkan perhatian lebih dari dunia sepak bola nasional. Dengan kepemimpinan Gubernur Lampung yang baru, ia berharap dukungan terhadap sepak bola semakin besar dan Lampung bisa memiliki tim yang mampu bersaing di Liga 2, bahkan Liga 1.
Sebagai penutup, Yoga mengajak seluruh peserta untuk menjunjung tinggi fair play dan menjadikan Liga 4 sebagai awal kebangkitan sepak bola Lampung. Ia berharap kompetisi ini dapat berjalan dengan lancar, menciptakan persaingan yang sehat, serta melahirkan pemain-pemain berbakat yang mampu membawa nama Lampung ke tingkat yang lebih tinggi.
Dengan demikian, RMD Liga 4 Seri Provinsi Lampung resmi dimulai, membawa harapan besar bagi kebangkitan sepak bola di Bumi Ruwa Jurai. (rci/rci)