radarcom.id – Gelaran Pringsewu Craft 2024 belakangan heboh dikritik di media sosial. Diharapkan agar bisa dibenahi kedepannya. Sebab, kegiatan yang menelan anggaran ratusan juta tersebut disayangkan jika kurang mampu mengerek perekonomian kreatif dan perkembangan UMKM dan wisata di Bumi Jejama Secancanan.
Ketua DPD Association Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Provinsi Lampung Adi Susanto ikut menyoroti gelaran Pringsewu Craft 2024. Menurut Adi, even seperti Pringsewu Craft 2024 harusnya berdampak luas bagi masyarakat banyak dan perkembangan UMKM dan wisata di Pringsewu.
“Pringsewu Craft 2024 jika nggak berguna untuk masyarakat banyak ya percuma, masyarakat harus aktif dilibatkan, sehingga ada perputaran uang di Kabupaten Pringsewu. Karena tujuan digelarnya even kan supaya ada perputaran uang di Pringsewu. Seharusnya libatkan stakeholder terkait seperti stakeholder pariwisata, UMKM yang orang-orang Pringsewu,” kata Adi kepada media, Minggu (25/2/2024).
Jangan sampai, terus dia, kegiatan seperti ini hanya seremoni. “Kalau yang menyelenggarakan pemerintah seperti Dekranasda maka bisa dipastikan yang mengikuti ya orangnya itu-itu lagi. Yang menyaksikan pejabat, cuma tempat nongkrongnya pejabat setempat, atau pesertanya itu lagi, itu lagi. Maka harusnya ini dicarikan jalan keluar, harus berdampak luas ke masyarakat jangan hanya segelintir saja yang menikmati,” kata
Dalam kritik membangunnya, Adi meneruskan, jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain, even serupa digelar justru lebih baik. Sebab, mereka mengundang orang-orang diluar daerah sehingga bisa datang dan membelanjakan uangnya di Pringsewu sehingga berputar uang di Pringsewu.
“Padahal sebenarnya kalau kita amati UMKM dan kerajian (craft) di Pringsewu ini sudah mumpuni. Hasil produk UMKM Pringsewu misalnya yang sudah bisa bersaing keluar daerah, itu seharusnya yang dipertajam. Sebab jika tidak, maka Pringsewu hanya menjadi penonton saja. Nah, inilah yang harus kita bantu menjual produk kerajinan mereka,” terangnya.
Tolok ukurnya, kata Adi, dirinya sebagai Ketua ASTINDO saja tidak tau ada even seperti Pringsewu Craft 2024. Padahal, jika dikelola dengan baik dan melibatkan banyak pihak seperti ASTINDO misalnya, tentu akan lebih banyak yang berkunjung dan berbelanja produk UMKM di Pringsewu.
“Seharusnya mereka bisa kolaborasi dengan berbagai pihak seperti misalnya dengan kami agar bisa mendatangkan wisatawan ke Pringsewu. Ini saja saya nggak ngerti info even seperti ini. Seharusnya dipublikasikan sebaik-baiknya agar bisa diikuti peserta dari luar sehingga dampaknya bagus bagi UMKM dan wisata Pringsewu. Terlebih, Pringsewu dekat jaraknya dengan Bandar Lampung. Kalau yang beli itu-itu saja, ya berapa sih dapatnya, sedangkan kita ingin agar UMKM dan wisata Pringsewu bisa lebih berkembang lagi,” pungkasnya.
Sebelumnya, melansir lampung.rilis.id, diberitakan bahwa Pringsewu Craft ke-3 yang digelar sejak tanggal 21-25 Februari 2024 di Rest Area Pringsewu, mendapatkan kritik warganet di halaman media sosial Facebook Pringsewu Comunity.
Seperti di akun Facebook Didik Ngapak, sempat menuliskan kritik terkait gelaran tahunan Pringsewu Craft dengan tulisan “Adakah yang tau manfaat acara seperti ini..bagi rakyat….??.. Anggaran ratusan juta tiap thn….dikucurkan kepada dekranasda kabupaten pringsewu… Yg di tampilkan cuman..ambyaran yang di unggulkan..craft pringsewu nya..yang mana…
Sedangkan akun Facebook bernama Jems Jose Jemy juga ikut berkomentar “Anggaran itu bisa buat benerin jalan,, banyak jln yg rusak di Pringsewu,” Tulisnya di laman Facebook pringsewu comunity.
Diketahui, hasil penelusuran media, nama tendernya, Belanja Jasa Penyelenggaraan Acara/Event Organaizeer (EO) Pringsewu Craft 2024, dengan pagu anggaran Rp190.303.000,00 dan nama pemenang tender Pringsewu Kreatif. (rci/rci)