radarcom.id – China dikabarkan telah menyelesaikan pengujian pada Unmanned Aerial Vehicle (UAV) siluman terbaru mereka. Drone tersebut merupakan Cai Hong 7 (CH-7) atau disebut juga dengan Rainbow 7.
Kabar bahwa pengembangan CH-7 sudah melewati tahap pengujian menyimpulkan bahwa proyek ini akan selesai dari rentetan proses pengembangannya di tahun ini seperti dilansir detikINET dari Global Times, Minggu (11/2/2024).
“Pengembangan CH-7 diharapkan akan selesai pada akhir 2024,” tulis Global Times.
Penyelesaian tahap pengujian dilakukan setelah CH-7 mendapat desain baru yang meningkatkan kemampuan tempur berbasis informasi yang berguna di perang modern.
Global Times juga menyebut bahwa beberapa pengamat China memprediksi bahwa CH-7 sudah dapat tampil pada Airshow China 2024 yang akan digelar November nanti.
CH-7 dengan desain terbaru memiliki lebar sayap 26 meter. Rentang ini lebih panjang 4 meter dari versi awal. Dengan rentang sayap sepanjang itu, CH-47 juga diklaim dapat terbang lebih tinggi dan lebih lama seperti dikatakan oleh Chief Engineer drone seri CH Shi Wen.
“Lebih fokus pada pengintaian sepanjang waktu dan pemantauan di lingkungan yang sangat berbahaya, dan dapat terus mendeteksi target yang bermusuhan untuk waktu yang lebih lama,” ungkap Shi Wen dikutip dari detikinet.
Desain CH-7 juga mengusung desain siluman yang dapat secara efektif menghindari deteksi radar musuh dan menghindari senjata anti-udara musuh.
CH-7 dikembangkan oleh China Aerospace and Technology Corporation (CASC) memang didesain sebagai drone yang pengintai yang juga dapat melakukan penetrasi serangan dari ketinggian. Peran CH-7 dalam pertempuran modern adalah masuk jauh ke dalam wilayah udara pertahanan musuh untuk mencapai target strategis.
Untuk urusan penetrasi serangan, CH-7 memiliki kapasitas berat maksimal 10 ton saat takeoff. Hal ini membuat CH-7 dapat membawa rudal besar atau pod pemandu senjata untuk menyerang target bernilai tinggi. (rci/rci)