HTML Image as link Qries

Coach RD Beber Empat Hal Penting Membangun Sepakbola Nasional

Coach RD

radarcom.id – Pelatih sepakbola handal berkelas nasional yakni Drs. Rahmad Darmawan bertekad akan terus memajukan sepakbola nasional. Terlebih Coach RD–sapaan akrab legenda pelatih Timnas kelahiran Lampung itu, akan maju sebagai Caleg DPR RI Partai Demokrat nomor urut 4 Dapil Lampung II pada Pemilu 2024.

Coach RD mengatakan bahwa sepak bola itu olahraga yang digemari rakyat Indonesia.

banner 300600

“Ada empat hal penting yang bisa membangun sepak bola nasional. Pertama, bagaimana membangun youth development, Kedua, menyiapkan coach education, Ketiga, infrastruktur, Keempat memfasilitasinya dengan kompetisi berjenjang,” terang Coach RD.

Empat hal ini, terus pria ramah ini, semua sudah tahu. “Tapi implementasi empat hal ini harus didorong dengan kebijakan-kebijakan yang signifikan baik dari federasi maupun pemerintah. Sinkronisasi program dibutuhkan,” tegasnya.

Sepenggal Kisah Coach RD

Pada 2005, Coach RD membawa Persipura merengkuh titel juara untuk kali pertama. Mengandalkan kombinasi pemain asing dengan generasi belia Papua seperti Boaz Solossa, Ian Louis Kabes, Imanuel Wanggai, dan Christian Warobay, mereka menekuk Persija Jakarta di laga puncak.

Final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) itu sangat menghibur penonton karena baik Persipura maupun Persija saling balas menyerang. Skor akhir 3-2 menjadi bukti sahih betapa sengitnya pertandingan tersebut.

Berselang dua musim kemudian, Rahmad Darmawan kembali mengangkat trofi juara, tapi kali ini bareng klub berbeda, Sriwijaya FC. Dia memimpin generasi emas yang terdiri dari gabungan bintang lokal plus amunisi asing sekaliber Zah Rahan, Anoure Obiora, dan Keith Kayamba Gumbs.

Sriwijaya FC arahan Coach RD mengklaim titel Liga Indonesia 2007-2008 usai melibat sesama wakil Sumatra, PSMS Medan, dengan skor meyakinkan 3-1 di final. Laga mesti berlangsung selama 120 menit lantaran kedua tim sempat bermain sama kuat 1-1 sepanjang waktu normal.

“Kalau boleh jujur, saya sempat merasa PSMS akan juara pada awal musim. Perasaan itu semakin kuat saat dipastikan berjumpa di final. Saya pun meminta para pemain berjuang habis-habisan di atas lapangan dan berbuah manis,” kata RD seperti dilansir Tabloid BOLA edisi 1.800 (12 Februari 2008).

Keberhasilan RD bersama Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC berujung rekor abadi. Dialah pelatih lokal pertama dan satu-satunya hingga kini yang mampu menjuarai Liga Indonesia bersama dua tim berbeda.

RD mengungguli nama-nama beken yang mengoleksi satu gelar, mulai dari Indra Thohir (1994-1995), Rusdy Bahalwan (1996-1997), Edy Paryono (1998-1999), Sofyan Hadi (2001), Jaya Hartono (2003), Daniel Roekito (2006), Kas Hartadi (2011-2012), hingga Djajang Nurdjaman (2014).

Bila dilihat secara keseluruhan terkait rekor juara Liga Indonesia bersama dua tim berbeda, Rahmad Darmawan sejajar dengan tiga pelatih asing, yaitu Henk Wullems (Bandung Raya-PSM Makassar), Jacksen F. Tiago (Persebaya-Persipura), dan Stefano Cugurra (Persija-Bali United).

Soal kesuksesannya di format pembagian wilayah, RD mengaku baru sadar, tapi tetap pada pendiriannya bahwa Liga 1 harus segera dijalankan. Tak peduli bagaimana pun bentuknya nanti.

“Betul juga (dua kali juara di format 2 wilayah), tapi buat saya sama saja. Yang penting Liga 1 2021 berjalan dan sepak bola Indonesia hidup kembali,” tandasnya.

Itulah sepenggal kisah Rahmad Darmawan. Pelatih lokal paling sukses sepanjang sejarah Liga Indonesia (2 kali juara), belum termasuk tiga titel Piala Indonesia bersama Sriwijaya FC (2008, 2009, 2010). (rci/rci)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *