radarcom.id – Sosok Drs. Rahmad Darmawan memulai perjalanan karier sepakbolanya dari level yang sangat bawah. Perjalanannya banyak menginspirasi lantaran punya konsistensi bermain bola sejak kecil hingga kini menjadi pelatih top nasional.
Salah satu putera terbaik daerah Lampung di bidang sepakbola yang akrab disapa “Coach RD” sudah malang melintang melatih klub-klub besar diantaranya Sriwijaya FC, Arema, Persija, Pelita Jaya, Madura United, Persipura dan belakangan RANS sebelum menangani Barito saat ini. Serta menjadi pelatih Timnas U-23.
Coach RD juga diketahui sempat berkarir di TNI. Dan sempat Moncer pula menangani sepakbola di TNI melatih klub sepakbola Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) saat itu.
Coach RD sendiri dikenal sebagai pelatih top. Dua gelar juara Liga Indonesia adalah capaiannya, yang ia raih bersama Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC.
Perjalanan RD memulai berkenalan dengan sepakbola sudah sejak kecil. Dimana RD bermain sepakbola di kampung halamannya di Lampung, sampai akhirnya hijrah ke Jakarta sebagai pemain dan kini lanjut menjadi pelatih. Bahkan, RD dikenal sebagai salah satu legenda pelatih Timnas Indonesia.
Mulai dari Bawah
“Saya mulai bermain sepakbola di kampung halaman saya. Dan kenapa saya memilih sepakbola, teman sebaya saya dulu lebih banyak yang bermain sepakbola. Dan dari latihan yang hampir saya lakukan hampir setiap hari, saya mulai sangat tertarik karena di situ saya punya banyak sekali teman sebaya dan bisa berinteraksi,” kata RD dilansir dari detikSport.
“Saya sangat serius berlatih saat itu. Ketika dulu banyak anak-anak kecil belum latihan ekstra, saya sudah melakukannya. Saya melihatnya di TV, waktu itu melihat tayangan banyak tim-tim besar, kita ikutan belajar individu seperti mereka,” ujar dia.
Wakili Lampung di PON
“Akhirnya, di usia 17 tahun saya terpilih mewakili tim PON Lampung. Saya pemain muda, kemudian tim scouting PSSI melihat saya, menarik saya ke Jakarta, hijrah di Jakarta, meneruskan kuliah dan sampai dengan hari ini saya masih terus berkontribusi di sepakbola sebagai pelatih,” dia mengenang.
Dalam ajang nasional PON tahun 1985 itu ia mencetak beberapa gol. Berkat kepiawannya, ia dilirik tim nasional (Timnas) untuk memperkuat timnas junior.
Pada 1988, RD menembus Timnas senior Indonesia. Bahkan, RD ikut tim yang dipersiapkan mentas di ajang Merdeka Games Malaysia. Ia juga mengikuti persiapan Timnas pra Piala Dunia 1990 di Jerman dan Belanda.
Sampai Jual Mobil
Namun RD juga mengisahkan dirinya harus menjual mobil demi bisa membiaya operasi lututnya. Padahal, saat itu PSSI ingin membiayai operasinya. RD yang bimbang akhirnya memutuskan mengobati lututnya yang cedera dengan pengobatan tradisional.
“Ketika saya sudah jual mobil untuk operasi, lalu bertemu dokter untuk meminta second opinion. Dokter mengatakan operasi atau tidak operasi, kamu sulit untuk bermain bola (lagi). Ada semcam… dorongan di hati saya, kalau dokter tidak yakin, apalagi saya. Saya putuskan tidak operasi kemudian berobat tradisonal lalu latihan sangat keras,” tutur pria ramah ini.
“Mulai enjoy sama Timnas, tapi kena musibah cedera lutut kanan. Harus istirahat selama 1 tahun. Jauh dari sepakbola,” ujar RD.
Usai menjalani pengobatan tradisional, lutut kanannnya yang cedera kembali pulih. Namun, ia menyarankan kepada para pesepakbola profesional untuk tidak mengikuti langkahnya tersebut.
“Lutut kembali normal tapi lutut ada perbedaan karena tidak ada jaringan pengikat ideal. Memang harusnya operasi, jangan ikuti saya. Harusnya operasi saja,” tegasnya sembari becanda.
RD dan Politik
Kini Coach RD pun diketahui masuk ke dunia politik. Coach RD berlabuh di Partai Demokrat. Dunia politik yang hampir sama dengan sepakbola dimana memerlukan strategi dan taktik jitu untuk bisa menang.
RD maju sebagai Caleg DPR RI Lampung II nomor urut Semoga Coach RD bisa sukses menjadi wakil rakyat Lampung di Senayan. Tercatat, Coach RD sebagai satu-satunya Caleg DPR RI berlatar belakang pemain dan pelatih top sepakbola. Br4vo Coach RD! (rci/rci)