Gagah, Sultan Sekala Brak SPDB Pangeran Edward Syah Pernong Jabat Erat Bersama RI-1

Sultan Sekala Brak Kepaksian Pernong PYM SPDB pangeran Edward Syah Pernong bersama Presiden Jokowi di sela acara Pidato Kenegaraan Sidang Tahunan MPR di Jakarta 16 Agustus 2023. Presiden dan Pangeran Edward Syah berjabat tangan erat dimana Presiden Jokowi mengenakan Pakaian Adat Tanimbar. Foto Istimewa for radarcom.id.

radarcom.id – Momen membanggakan masyakarat Lampung muncul pada peringatan jelang HUT RI Ke-78. Dimana pada Sidang Istimewa MPR RI pada 16 Agustus 2023 terlihat SPDB Pangeran Edward Syah Pernong Sultan Sekala Brak Kepaksian Pernong Yang Dipertuan Ke-23 momen berfoto bersama dengan Presiden Joko Widodo di sela kegiatan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR 2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Tampak Presiden Jokowi hadir menggunakan baju adat dari Tanimbar, Maluku. Berfoto bersama Sultan Sekala Brak Pangeran Edward Syah Penong yang mengenakan pakaian Kebesaran Sultan Sekala Brak Kepaksian Pernong lengkap. Jabat erat tangan mantan Kapolda Lampung itu terlihat bersama Presiden Jokowi.

banner 300600

Selain itu, pada Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-78 di Istana Negara, juga ditampilkan budaya Lampung yakni Tari Cetik Kipas Melinting asal Lampung Timur juga ditampilkan di halaman Istana Merdeka.

Hal ini turut membuat bangga Pangeran Edward Syah Pernong. Menurut Jenderal Bintang Satu polri yang dikenal dekat dengan masyarakat ini, tak hanya kali ini saja Istana mengakomodasi adat budaya Lampung. Pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Negara pada 17 Agustus 2021, pakaian adat Lampung bukan hanya digunakan Presiden Joko Widodo, tetapi digunakan juga Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dan Menteri BUMN, Erick Thohir.

Dalam akun Instagramnya, unggahan foto PYM SPDB Edward Syah Pernong bersama RI-1 ini sontak mendapatkan ribuan like. Bahkan banyak komentar positif netizen atas unggahan foto tersebut.

Bangga kami memiliki putra daerah seperti jenderal, semoga kelak anak2 kami bisa mengikuti jejak mu. Hidup Lampung,” tulis akaun @lianadrian7

Lampung bersinar…” tulis akun labelle_anaya

Semoga Allah semakin meninggikan derajat serta martabat Pun Edwardsyah Pernong kelak di Lampung” tulis akun @alisubaidi.official

Masya Allah. Hanggum nihan PYM SPDB. Santokh munyaian PYM SPDB, diiringin kemuliaan,” tulis akun @agi.utama

Merasa bangga kami, dan hanggum Peniakan Pangeran semoga selalu dalam lindungan Alloh SWT,” tulis akun @susyataroy

lagu daerah Lampung yang berjudul Sang Bumi Ruwa Jurai juga dinyanyikan di hadapan Presiden RI Joko Widodo.
Untuk diketahui, dalam momen Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai yang diciptakan oleh Syaiful Anwar itu dibawakan oleh Orkestra Taruna Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) juga dimainkan usai Presiden RI Joko Widodo menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI di Kompleks Parlemen RI Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).

Pidato Presiden di Sidang Tahunan MPR RI

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa Indonesia mempunyai peluang besar untuk meraih Indonesia Emas Tahun 2045 serta meraih posisi menjadi negara lima besar kekuatan ekonomi dunia.

Hal tersebut ditegaskan Presiden saat menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama  DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-78 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/08/2023) pagi.

“Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar jika kita melewatkan kesempatan ini, karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu akan kembali memilikinya,” ujar Presiden.

Presiden menyebutkan, peluang besar pertama adalah bonus demografi yang akan mencapai puncak di tahun 2030-an.

“Enam puluh delapan persen adalah penduduk usia produktif. Di sinilah kunci peningkatan produktivitas nasional kita,” ujarnya.

Selanjutnya, peluang besar yang kedua adalah kepercayaan internasional atau  international trust yang dimiliki Indonesia saat ini. Kepercayaan tersebut, kata Presiden, dibangun bukan sekadar melalui gimmick dan retorika semata, melainkan melalui peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap.

“Momentum Presidensi Indonesia di G20, Keketuaan Indonesia di ASEAN, konsistensi Indonesia dalam menjunjung HAM, kemanusiaan, dan kesetaraan, serta kesuksesan Indonesia menghadapi krisis dunia tiga tahun terakhir ini, telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia,” kata Presiden.

Di tengah kondisi dunia yang bergolak akibat perbedaan, imbuh Presiden, Indonesia dengan ideologi Pancasila, harmoni keberagaman, dan prinsip demokrasi yang dimilikinya, mampu menghadirkan ruang dialog serta menjadi titik temu dan menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada.

“Lembaga think tank Australia, Lowy Institute, menyebut Indonesia sebagai middle power in Asia, dengan diplomatic influence yang terus meningkat tajam. Dan,  Indonesia termasuk 1 dari 6 negara Asia yang mengalami kenaikan comprehensive power,” ujarnya.

Kepercayaan yang dimiliki Indonesia di mata internasional tersebut, kata Presiden, sangat penting dalam diplomasi Indonesia di kancah dunia.

“Dengan international trust yang tinggi, kredibilitas kita akan lebih diakui, kedaulatan kita akan lebih dihormati. Suara Indonesia akan lebih didengar sehingga memudahkan kita dalam setiap bernegosiasi,” tandasnya. (rci/rci)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *