radarcom.id – Universitas Lampung setiap tahun dalam salah satu tugas utamanya adalah pengabdian dengan programnya yaitu pengabdian kepada masyarakat desa binaan Unila tahun 2023.
Program ini sangat mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan selaras dengan tujuan negara Indonesia dari segi ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan.
Pengabdian ini pelaksanaannya di Desa Hanakau Jaya Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara.
Ketua pelaksana adalah Hasyimkan, S.Sn. MA dari Program Studi Pendidikan Musik FKIP Unila. Hasyimkan yang juga Dosen di bidang musik orchestra dan juga tentang musik etnik Lampung yaitu Gamolan, juga Amelia Hani Saputri, M.Pd dari Prodi Pendidikan Tari FKIP Unila.
“Pelatihan Gamolan dan Tari Bedana di Desa Hanakau Jaya Lampung Utara. Program dilaksanakan selama 4 bulan dengan maksimal 12 kali pertemuan. Pembukaan dilakukan tanggal 10 Juni 2023 yang dihadiri oleh Bapak Adi Sanjaya sebagai sekertaris Desa Hanakau Jaya Kecamatan Sungkai Utara Lampung Utara serta para aparat desa lainnya,” kata Hasyimkan.
Dilanjutkan, peserta pelatihan adalah dua orang guru dan 23 murid SMP Bina Bangsa yang ada di Desa Hanakau Jaya. Sekolah yang ada di desa Hanakau Jaya hanya ada sekolah Negeri pada tingkat SD sementara untuk tingkat SMP dan SMA tidak ada sekolah Negeri.
Hanya ada sekolah Swasta untuk tingkat SMP yaitu SMP Bina Bangsa sementara untuk tingkat SMA tidak ada sekolah Negeri dan Swasta. Sehingga peserta pelatihan hanya di ikuti oleh siswa SMP Bina Bangsa.
Tujuan dari berdirinya sekolah SMP Swasta Bina Bangsa ini menurut bapak Adi Sanjaya yang sekaligus sebagai ketua Yayasan sekolah tersebut adalah untuk menyelamatkan anak putus sekolah. Bagi yang mampu mereka sekolah keluar daerah namun bagi yang tidak mampu maka mereka tidak melanjutkan sekolah yang menyebabkan banyak pengangguran dan meningkatkan angka kriminalitas di kampung tersebut.
Bagi mereka yang mampu jika keluar sekolah mereka membawa motor yang bagus maka akan rawan terjadi kehilangan motor dan jika motor yang kurang bagus maka akan terjadi pelanggaran lalu lintas karena motor suratnya tidak lengkap sehingga ini perlu dicarikan solusi.
Latar belakang masyarakat Hanakau Jaya adalah berangkat dari beberapa umbulan yang kemudian sebagai pusatnya yaitu Umbul Hanakau Jaya. Umbul Hanakau Jaya pada awalnya disebut Negara Agung secara adat pada tahun 1940 masih menginduk ke Kota Negara.
Susunan adat atau susunan paksi antara lain adalah paksi Tiyuh yaitu:
1. Suntan Gajah Putih, 2. Minak Sumbahan Agung, 3. Suntan Ulangan dan 4. Minak Puku Ratu. Ditambah 12 penyimbang suku, 50 lebuh dan 48 Pepadun.
Adi Sanjaya adalah putra dari Suntan Gajah Putih yang sekaligus menjadi sekretaris Desa saat ini.
Pada masa lalu masyarakat Lampung dengan pemerintahan adat sangat kaya dan budaya sangat berkembang, ini bisa dilihat dari pakaian tapis yang agung dan megah, mereka bisa mengadakan upacara adat sampai 7 hari 7 malam dan juga gamolan alat musik tradisional Lampung bahkan di ekspor dari Asia Tenggara ke Afrika pada abad 5 masehi.
Khusus di Hanakau pada saat itu masih menggunakan trasportasi air yaitu Way Hanakau yang bisa terhubung ke daerah lainnya termasuk ke Tulang Bawang. Lahan pertanian sangat melimpah karena tanah adat masih banyak dan penduduk masih sedikit, namun saat ini manusia semakin banyak dan tanah adat dimanfaatkan oleh negara melalui perusahaan yang menyebabkan hilangnya lahan pertanian bagi mereka sekaligus hilangnya mata pencaharian, jangankan mau ada upacara adat seperti dulu mau makanpun saat ini mereka mengalami kesusahan.
Harapan Adi Sanjaya sebagai sekretaris desa sekaligus tokoh adat menyatakan mendukung pemerintah untuk membangun negara dengan penguasaan lahan yang memanfaatkan lahan terutama di desa Hanakau Jaya dengan tidak menghilangkan hak hak masyarakat adat seperti lahan pertanian untuk dimiliki oleh masyarakat.
“Saat ini banyak masyarakat tidak memiliki lahan dan pengangguran sehingga tidak bisa anaknya melanjutkan sekolah yang lebih tinggi atau hingga perguruan tinggi.
Oleh sebab itu melalui pelatihan Gamolan ini dicarikan solusi untuk membuka wawasan dan keterampilan sehingga mengurangi angka kriminalitas yang ditimbulkan oleh siswa yang putus sekolah,” ungkap Adi.
Siswa diberi sumbangan gamolan dan rebana melalui program pengabdian dan juga didatangkan pelatih dari Unila yaitu Hasyimkan dan Amelia hani Saputri
Pelatihan ini memainkan lagu tradisi gamolan yaitu tabuh Layang Kasiwan dan juga lagu Gamolan Sakti karya Hasyimkan juga tabuhan gamolan untuk mengiri tarian terutama tari sigeh penguten agar pada saat ada acara menggunakan tari sigeh penguten dengan diiringi langsung alat musik gamolan disamping itu juga diberi pelatihan tari bedana.
Tanggapan dari sekdes dan guru serta siswa bahwa mereka sangat senang karena ternyata latihan gamolan itu sangat mudah jika dilatih dengan orang yang professional kata Adi Sanjaya. (rls/Iis)