radarcom.id – Hampir sekujur tubuh Muhammad Arifin, remaja asal Metro Selatan tepatnya di desa Rejo Mulyo Metro Selatan ini mulai ditumbuhi kutil dan harus dirujuk menuju RSCM Jakarta. Namun, kondisi pemuda yang berasal dari keluarga sederhana ini mengalami kesulitan ekonomi.
Muhamad Arifin sebenarnya seorang remaja berprestasi. Dia menjadi yatim sejak usia 5 bulan dengan kondisi keluarga sederhana dan tergolong kurang mampu dengan ibu yang seorang pedagang pisang dan saat ini sudah tidak bisa berjualan lagi karena 2 kali kecelakaan tertabrak motor dan patah tulang. Arifin memiliki dua orang kakak yang pertama perempuan dan sudah berkeluarga dan kakak laki-laki yang kini menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja serabutan.
Kondisi sakit Arifin bermula setelah memasuki usia 2 bulan kedua kaki Arifin terjadi pembengkakan yang awalnya diduga kaki gajah dan di rawat di RS Ahmad Yani Metro. Dokter mendiagnosa sakitnya Arifin adalah bawaan lahir.
Namun, seiring waktu berlalu puncak sakit Arifin di waktu ia sekolah SMP. Ketika usai kegiatan kepramukaan ini setibanya di rumah Arifin merasakan kaki linu-linu serta rasa panas dari dalam keluar. Keesokan harinya disertai demam yang sangat tinggi sampai tidak bisa berjalan dan selalu minum obat yang di resepkan dari puskesmas tempat Arifin tinggal.
Kondisi ini berjalan sangat lama dan selalu ketika merasa sakit obat rutin itulah yang Arifin konsumsi. Sampai lulus SMP keluarga berupaya untuk pemeriksaan lebih lanjut sampai di RSUAM Bandar lampung dan mendapatkan rujukan langsung menuju RSPAD Jakarta untuk observasi lebih lanjut. Keluarga masih terus berupaya untuk mengetahui dahulu apa sebenarnya sakit yang Arifin derita sampai cek lab Prodia dengan mandiri dan dinyatakan Arifin memiliki imun rendah sehingga tidak bisa maksimal melawan setiap sakit maupun bakti dan virus yang masuk ke dalam tubuhnya. Saat itu keluarga juga belum sepakat untuk lanjut pengobatan ke RSPAD karena kondisi ekonomi yang sangat sulit juga tidak ada keluarga yang membantu.
Ketika lanjut ke SMA, Arifin cukup berprestasi dan menjadi lulusan terbaik ke 2 serta 4 kali berturut-turut juara umum di semester terakhirnya. Arifin juga diterima di Universitas Lampung melalui jalur undangan, juga menerima beasiswa Bidikmisi S1 Fakultas Pertanian Ilmu Kelautan.
Kini, seiring derita sakitnya, Arifin harus mengorbankan waktu kuliahnya untuk lanjut ke pengobatan lebih baik agar bisa melanjutkan pendidikan dengan harapan menata hidup lebih baik untuk membantu meringankan beban orang tua dan meraih cita-cita nya.
“Keluarga sangat berharap sekali Arifin bisa segera melakukan pengobatan dan dipermudah prosesnya agar bisa sehat seperti anak remaja lainnya. Kami berharap bantuan dari Pemerintah Kota Metro untuk difasilitasi serta mendapatkan bantuan dalam proses pengobatan panjangnya hingga bisa sembuh,” kata Ibunda Arifin.
Sementara itu, saat ini Arifin mendapatkan pendampingan dari Relawan Rumah Singgah Anak Hebat Bandar :ampung. “Kami akan segera kami hantar di karenakan rujukan telah selesai dan lakukan pendampingan awal ketika nantinya masuk RSCM,” kata Hendi relawan rumah singgah yang membantu memfasilitasi dan mendampingi Arifin sampai di Jakarta. (rci/rci)