radarcom.id – Kondisi miris dialami Anisa Rahmadani yang berusia 7 tahun. Bocah malang ini harus merasakan sakit yang luar biasa karena tumor besar tumbuh di sela gusi dan rongga hidungnya.
Anisa merupakan buah hati pasangan Dahlia Wati dan Sugiarto, buruh tani warga dusun VI Bangun Sari II desa Buyut Udik kecamatan Gunungsugih Lampung Tengah.
Dahlia menceritakan kondisi kesehatan putrinya yang memburuk sangat cepat. Awalnya, terjadi dari sakit gigi di bulan November 2022 lalu. Orang tua Anisa melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Ahmad Yani Metro. Proses dan tahapan dilalui dilakukan pemeriksaan Patalogi anatomi dan pemeriksaan Laboratorium di kirim ke Bandung dan akhirnya Anisa didiagnosa CA sinonasal sarcoma. Sontak hal ini membuat orang tuanya kebingungan.
Sambil menunggu tahapan proses selanjutnya setelah didiagnosa tersebut, Anisa dibawa pulang dan pada April 2023 lalu sempat mengalami kondisi kesehatan yang sangat menurun dan segera dilarikan ke RS Mitra Mulia Husada Bandarjaya Lamteng dibantu oleh ibu lurah dimana Anisa tinggal.
Relawan Rumah Singgah, Hendi, saat ke rumah Anisa, Selasa (30/05/2023). Foto Ist for radarcom.id
Setelah dilakukan perawatan kondisi umum harus segera dirujuk ke di Bandar lampung untuk konsultasi ke dokter Hematologi anak yang hanya satu-satunya dokter spesialis ini di Lampung. Waktu berjalan, kondisi 5 siklus kemo terapi dijalankan dalam protokol pertama sampai kondisi saat ini seperti pada foto.
Dahlia Wati menceritakan kondisi dari awal sampai saat perjalanan pengobatan ini berlangsung, harus berjuang di tengah kondisi ekonomi yang sangat sulit. Dimana harus pulang pergi 3 kali dalam satu bulannya dan membutuhkan biaya akomodasi sangat besar carter mobil jika ada biaya dan harus naik bus umum ketika keuangan keluarga buruh tani ini menipis.
“Saya berharap terus berjalan pengobatan putri kami dari manapun biaya dan kami jalani apa adanya. Akhirnya, kami bertemu dengan relawan yang menawarkan kami untuk tinggal di rumah singgah dan dilakukan pendampingan. Namun untuk sementara Anisa sangat sulit di rayu untuk bisa tinggal di rumah singgah sehingga perjalanan pengobatan tetap terus berjalan walaupun harus pulang pergi 9 hari sekali menuju rumah sakit,” kata Dahlia.
Bertemu Relawan Rumah Singgah Anak Hebat
Relawan Rumah Singgah Anak Hebat Hendi pun mengaku sangat trenyuh melihat kondisi Anisa. “Keluarga ini kesulitan ekonomi karena harus naik bus umum jika kami tidak ada uang untuk carter mobil menuju dan pulang dari rumah sakit. Bahkan Anisa terbaring lemas setelah treatment kemoterapi siklus ke 5 di jalankan,” ungkap Hendi kepada radarcom.id.
Hendi pun mengunjungi langsung kediaman Anisa dan menceritakan bahwa yang dibutuhkan selain pengobatan juga kebutuhan utama saat ini adalah biaya akomodasi hantar dan jemput pasien, susu pediasure yang terus harus dikonsumsi serta pampes terus terpakai.
“Kami berharap kembali banyak pihak yang terketuk membantu perjalanan pengobatan Anisa sampai sembuh. Kontak relawan pendamping 0821 7766 9966. Semoaga pihak pemerintah kabupaten Lampung Tengah membaca berita ini dan banyak pihak yang terketuk hatinya untuk bisa memberikan bantuan kepada keluarga ini untuk terus berjuang mendapatkan kesembuhan pada anak tercintanya,” pungkas Hendi. (rci/rci)