Covid-19 Varian Kraken sedang Menyebar, Begini Kata Ahli Epidemiologi

radarcom.id – Meski sudah diberlakukannya berbagai pelonggaran terkait aturan Covid-19, namun sejatinya pandemi memang belum usai.

Kini muncul kembali varian baru, mutasi terbaru dari subvarian Omicron XBB, Kraken. Kraken merupakan persilangan antar dua galur sebelumnya yaitu BA.2.75 dan BA.2.10.1. Kasus pertama dari varian ini sendiri disebutkan ditemukan di Afrika Selatan.

banner 300600

Saat ini di Indonesia sendiri, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah resmi dicabut sejak akhir 2022. Namun, ahli Epidemiologi, mengingatkan masyarakat untuk tak terlena dan tetap menjalankan protokol kesehatan dasar Covid-19 seperti pakai masker demi mencegah terpapar Covid-19 varian Kraken dengan kode XBB.1.5 dan juga ancaman penyakit lainnya.

“Meski sudah enggak ada PPKM, masker jangan dikendorin, ya,” imbau dr. Dicky Budiman, Senin (9/1/2023).

“Selain itu, vaksinasi juga dilengkapi yang belum booster segera, serta hindari kerumunan,” sambungnya seperti dilansir dari MNC Portal.

Sekalipun sudah tidak ada kewajiban memakai masker di ruangan terbuka dan jika sehat, Dicky mengungkap sebetulnya sebagai upaya pencegahan penyakit masker tetap dipakai dan tidak menganggap sepele kebiasaan yang sudah terbangun ini.

Dicky mengatakan, yang dihadapi dunia dari Covid-19 bukan lagi soal angka kematian atau keparahan penyakit yang menyebabkan pasien kondisi parah perlu dirawat di rumah sakit, tapi dampak jangka menengah dan panjang dari infeksi Covid-19 itu sendiri.

“Dengan tetap menjaga kebiasaan 5M sekalipun PPKM sudah dicabut, itu mencegah Anda terinfeksi penyakit menular. Jangan sampai 5 tahun ke depan rumah sakit itu penuh orang bolak-balik sakit diabetes, hipertensi, stroke, atau penyakit lain yang bisa terjadi akibat abai pada Covid-19,” tambah Dicky.

“Jadi, kalau mikir strategi, jangan jangka pendek, jangan akut. Tapi mikirnya virus ini gimana dampak panjangnya,” tegasnya singkat.

Sebagai informasi, varian Kraken yang saat ini tengah menyebar di dunia dengan kurang lebih 29 negara telah melaporkan kasusnya, disebutkan memiliki kemampuan mudah menyebar dan menginfeksi, sekalipun belum dipastikan apakah lebih berbahaya dar berbagaii varian pendahulunya.  (okz/rci)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *