radarcom.id – Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof. Dr. Ir. H. Gusti Muhammad Hatta MS, resmi memasuki masa purna tugas.
Acara pelepasan purna tugas Gusti diselenggarakan di Auditorium Hotel Novotel, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin (17/10/2022).
Acara bertajuk “Refleksi 70 Tahun Perjalanan Hidup Gusti Muhammad Hatta” dihadiri jajaran senat akademika ULM, Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Sekda Roy Rizali Anwar, Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, dan beberapa pimpinan lembaga pemerintah se-Kalimantan Selatan.
Rektor ULM, Ahmad Ali Bachri, menyebut kehadiran Gusti Muhammad Hatta sangat berharga bagi ULM. Perannya besar bagi kemajuan kampus. Dalam setiap tugas dan jabatan di Pemerintahan Gusti selalu memberi kesempatan bagi ULM untuk berpartisipasi dalam berbagai program pemberdayaan.
Ahmad Ali menyebut ULM tidak pernah melepas Gusti untuk pensiun mengabdikan ilmu dan keahliannya di berbagai tempat. Bagi ULM, kedudukan Gusti akan tetap sama. Yang berubah hanya status kepegawainnya yang semula dicatat dengan nomor induk kepegawaian (NIK) sekarang menjadi nomor induk dosen khusus (NIDK).
“Atas nama civitas akademika ULM kami ucapkan selamat memperbaharui pengabdian di ULM dengan dimensi yang sama, tanggungjawab yang sama, fungsi yang sama dengan status kepegawaian yang berbeda. Semula menggunakan NIK (nomor induk kepegawaian) sekarang menjadi NIDK (nomor induk dosen khusus),” kata Ahmad.
Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Kementerian semasa Gusti Muhammad Hatta menjabat sebagai Menristek mempunyai pendapat serupa.
Menurutnya, Gusti Muhammad Hatta adalah figur yang mempunyai visi dalam setiap tugas yang diterima. Selama menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi di Indonesia Kabinet Bersatu Jilid II, banyak terobosan yang dibuat oleh Gusti.
“Beliau figur yang mengayomi semua orang dan punya visi yang jelas. Di masa kepemimpinannya Kemenristek sangat banyak melahirkan ide-ide program yang sangat bermanfaat bagi bangsa dan negara,” ujar Mulyanto. (rls/Iis)