HTML Image as link Qries

Adat Sebagai Perekat Persatuan, Irjen Kemendagri Dianugerahi Gelar Adat oleh Sultan Sekala Brak Kepaksian Pernong

Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Irjen Kemendagri) Komjen Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw, M.Si bersama Sang Ibu dan keluarga besar nya pulang ke kampung halaman Bumi Sekala Brak, ziarah ke makam leluhur sekaligus silaturahmi bersama dengan seluruh kerabat dan saudara nya di Kepaksian Pernong.

Kedatangan Tomsi Tohir ke Gedung Dalom Kepaksian Pernong disambut langsung oleh Sultan Sekala Bekhak Yang Di Pertuan Ke-23, Paduka Yang Mulia (PYM) Sai Batin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Pangeran Edward Syah Pernong, YM Permaisuri Peniakan Ratu Ir. Nurul Adiyati Gelar Ratu Mas Intan Dalom, Bupati Lampung Barat Hi. Parosil Mabsus, Wakil Bupati Lampung Barat Drs. Hi. Mad Hasnurin, Forkopimda Lampung Barat, serta seluruh Perangkat adat dan masyarakat adat Gegap Gempita menyambut Atin Tomsi “Sapaan Akrab nya” di Kepaksian Pernong.

banner 300600

Diarak dan di sambut secara adat dengan Alam Gemisikh (Alat Kebesaran milik Saibatin sebagai simbol kehormatan kepada tamu yang diagungkan atas Izin Saibatin), didalam Alam Gemisikh Komjend Pol Drs. H. Tomsi Tohir Balaw, M.Si, didampingi Sang Istri Hj. Sekar Niken Langit, Dr. Ari Yusuf Amir, S.H., M.H, Dr. H. Erwin Moeslimin Singajuru, S.H., M.H Gelar Dalom Singajuru Raja Penggalang Paksi.

Prosesi Pemberian Gelar Adat

Suasana Khidmat di Ruang Margasana Gedung Dalom Kepaksian Pernong, diawali dengan Tangguh Kepaksian oleh Raja Utama didampingi dua Raja Jukkuan Paksi Lainnya, membuka tangguh/izin kehadapan PYM SPDB Pangeran Edward Syah Pernong bahwa Acara Akan Segera Dimulai.
Dilanjutkan dengan Pembukaan Pedang Alif, upacara ini selalu dilaksanakan sebagai tanda dimulainya acara. Sebagai pelaksana yaitu Panglima Alif Jaya dan Panglima Elang Berantai.

Penattahan Adok dimulai, prosesi ini terdapat 4 Penganugerahan Gelar, Berkedudukan Sebagai Bangsawan Kerajaan, sebagai saudara Sai Batin di Gedung Dalom Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong.

1. Komjen Pol. Drs. H. Tomsi Tohir Balaw, M.Si. Dianugrahi Gelar Raja Gusti Indrapati Kusuma Ningrat.
2. Dr. Ari Yusuf Amir, S.H., M.H yang semula bergelar adok Raden Kiemas Panji Negara, dinaikkan menjadi Batin Gusti Adipati Arya Panji Negara.
3. Hamid Basaib, S.H Dianugerahi Gelar Kimas Bey Dengian Paksi
4. Yanto Aprianto SH., CLA., CLI Dianugrahi Gelar Kimas Wirakusuma.

Setelah penganugerahan gelar dilanjutkan dengan penyematan Lencana Kerajaan Adat Kepaksian Pernong, dan penyerahan Piagam Adat sebagai simbol dan tanda kebangsawanan.

Prosesi Butattah di Pimpin Minak Ganapati

Setelah penattahan adok, dilanjutkan dengan penganugerahan Lencana Emas Tulus Penghakhi kepada Komjend Pol. Drs. H. Tomsi Tohir Balaw, M.Si. Gelar Raja Gusti Indrapati Kusuma Ningrat. dan Dr. Ari Yusuf Amir, S.H., M.H Gelar Batin Gusti Adipati Arya Panji Negara.

Penghargaan Tulus Penghakhi merupakan penghargaan Kemuliaan yang diberikan di Kepaksian Pernong

Lencana emas tulus penghakhi sepanjang sejarah di kepaksian Pernong baru 2 yang mendapatkan Penghargaan tersebut, yaitu Sultan Sepuh Ke-14 PRA Arief Natadiraja Cirebon, selanjutnya Drs. H. Mukhlis Basri (Bupati Lampung Barat saat itu).

Penghargaan tulus penghakhi ini diberikan kepada mereka yang telah menunjukkan dan memberikan jasa yang besar terhadap Kepaksian Pernong sebagai tanda kehormatan diberikan Lencana Emas dan Piagam Tulus Penghakhi.

Prosesi Angkon Muakhi
Angkon Muakhi adalah sebuah prosesi adat Pengangkatan Saudara, siapapun yang diangkat menjadi saudara mempunyai tanggung jawab dan kewajiban untuk membesarkan Kerajaan, dan sebaliknya masyarakat adat memiliki kewajiban melindungi secara adat.

Dalam prosesi ini 6 diantaranya di Angkon Muakhi oleh PYM SPDB Pangeran Edward Syah Pernong, sebagai tanda kekerabatan, tanda persaudaraan dan diberi kedudukan sebagai bangsawan di Gedung Dalom Kepaksian Pernong, yang bersangkutan dianugerahi Piagam Adat dan Lencana Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong.
Diantaranya yang dianugerahi :

1. Letnan Kolonel Czi Anthon Wibowo (Komandan Kodim 0422 Lampung Barat)
2. AKBP Heri Sugeng Priyantho,S.IK, MH (Kapolres Lampung Barat)
3. Edi Novial S. Kom (Ketua DPRD Lambar)
4. Irwandi Suralaga, S. Ag (Wakil Ketua DPRD Tanggamus)
5. Drs. Aswien Dasmi, M.M. (Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tanggamus)
6. Kolonel Laut Thamrin Ferly, SE, MH

Dilanjutkan juga dengan prosesi Penyematan Lencana Kepaksian serta Pemberian Piagam Adat Sebagai Tanda Kebangsawanan di Gedung Dalom Kepaksian Pernong kepada 3 Putra terbaik asal Bumi Sekala Brak diantaranya:
1. Ipda. Furqon Saibatin Singajuru, STr.K
2. Ipda. Farhan Syah Singajuru, STr.K
3. Ipda Algy Ferlyando Seiranausa, S.Tr.K

Ketiganya diberi kedudukan sebagai bangsawan di Gedung Dalom Kepaksian Pernong. Yang bertanggung jawab menjaga nilai-nilai luhur Kerajaan.

Amanat Adat, PYM SPDB Pangeran Edward Syah Pernong Dalam Sambutannya menyampaikan rasa syukur.
“Alhamdulillahirobbil alamiin, rasa syukur kita panjatkan karna berkat ridho Allah SWT rangkaian kegiatan ini berjalan lancar, Adinda Komjend Pol. Tomsi Tohir Balaw, M.Si dalam padatnya jadwal kegitan menyempatkan Ziarah Ke tempat leluhurnya, mengantarkan Sang Ibu yaitu Inabatin Hj. Maryam Zanariah Ismail Tohir Balaw melepas kerinduan di Bumi Sekala Brak bersama Minak Muakhinya, sanak saudaranya disini,”

“Rasa syukur dan kita doakan Adinda Tomsi amanah dan Istiqomah mengemban tugasnya, senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan menjadi kebanggan keluarga besar yang menegakkan panji-panji, simbol dan nilai kebaikan”. Terang Sultan Kepaksian Pernong. Penattahan Adok/Pemberian Gelar Adat dan Angkon Muakhi ini merupakan prosesi Sakral dalam adat, didalamnya terdapat tanggung jawab, amanah yang dipegang teguh, Istiqomah menjaga nya, karna apabila kita menjaga nilai-nilai luhur yang terkandung dalam adat, maka Inshaa Allah setiap langkah yang kita jalankan berjalan baik atas izin Allah. Karna Adat merupakan cara mempererat Persatuan. Semua berjalan berestafet dari masa ke masa, dari generasi ke generasi dan bertahan sampai saat ini karna seluruh nya memegang teguh apa itu adat dengan prinsip, piil pesenggiri,” terangnya.

Prosesi adat ditutup dengan tangguh Kepaksian, dilanjutkan dengan Penutupan Pedang Alif sebagai tanda ditutupnya pula kegiatan acara. (rls/Iis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *