HTML Image as link Qries

Soal Effendi Simbolon Sebut TNI Gerombolan, KH Ismail Zulkarnain: Mikir Kalau Mau Ngomong!

KH. Ismail Zulkarnain, SH.

radarcom.id – Pernyataan anggota DPR RI Effendi Simbolon soal TNI seperti gerombolan mendapatkan reaksi keras dari sejumlah kalangan. Salah satunya dari tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kota Bandar Lampung KH Ismail Zulkarnain atau yang akrab disapa Abah Ismail.

Menurut Ismail, ucapan Effendi Simbolon sangat tidak pantas dan menyakiti hati seluruh prajurit, serta masyarakat Indonesia. Hal itu lantaran, TNI merupakan salah satu unsur terpenting dalam menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa, sehingga tidak layak mendapat perlakuan demikian.

banner 300600

“Saya sangat menyayangkan pernyataan Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan. Apalagi dia sebagai anggota DPR, kalimat dia ditonton oleh masyarakat se-Indonesia. Bagaimana seorang panglima TNI dan jajarannya dipermalukan oleh seorang Anggota DPR yang katanya terhormat, pintar, cerdas, tapi mengeluarkan kata-kata yang sangat tendensius dan mengadu domba,” kata Abah Ismail.

Pimpinan Pondok Pesantren Yatim Piatu Riyadhus Sholihin Bandar Lampung itu mengatakan, untuk menjadi seorang prajurit TNI itu sangat susah karena melalui serangkaian tes yang sangat ketat. Banyak yang gugur untuk masuk menjadi anggota TNI. Setelah resmi menjadi TNI, mereka berjuang dan berkorban dengan taruhan nyawa menjaga negara.

“Enak sekali dia (Effendi Simbolon) keluar kalimat gerombolan, apa dia tidak punya kalimat yang pantas dikeluarkan? Tidak layak seorang anggota DPR RI mengeluarkan pernyataan TNI adalah gerombolan. Tidak pantas! Apalagi kalimat tendensius mengadu domba antara panglima TNI dan KSAD, yang ditonton rakyat se-Indonesia,” tegas Abah Ismail.

“Yang namanya gerombolan itu tidak jelas statusnya. Kalau TNI jelas statusnya. Perang membela bangsa. Banyak TNI gugur di medan perang. Dia tinggalkan anak istri demi negara. Menjadi TNI itu nyawa taruhannya,” sambungnya.

Tanpa TNI, kata Abah Ismail, keutuhan bangsa tidak terjamin. Sehingga sangat wajar jika TNI marah saat marwah dan kemuliaan nya diganggu dengan ucapan-ucapan yang mendiskreditkan. Apalagi di depan banyak orang, seorang Panglima TNI dipermalukan.

“Kepada saudara Effendi Simbolon, jangan mentang-mentang sebagai wakil rakyat asal jeplak saja ngomong. Mikir kalau mau ngomong. Jangan merasa paling pintar di Indonesia ini. Jangan asal bicara. Itu kan tendensinya berbahaya, merusak kesatuan dan kesolidan TNI. Jadi dihimbau kepada Effendi Simbolon, hati-hati kalau ngomong,” pungkas Abah Ismail.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengaku kesal kepada anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang menyinggung hubungannya dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Dudung mengingatkan Effendi Simbolon jangan sok tahu soal masalah di tubuh TNI. Ia menyebut, perbedaan-perbedaan di tubuh TNI adalah hal biasa. Tapi bukan berarti orang lain bisa berbicara seenaknya tanpa tahu masalah yang sebenarnya. Apalagi, Effendi sampai menyebut TNI seperti gerombolan.

“Maka jangan sok tahulah. Yang nggak ngerti apa-apa seakan-akan paling bener sendiri, paling mulia sendiri,” kata Dudung mengutip detikSumut, Rabu, 14/9/2022.

Dudung menegaskan, TNI tetap solid dan hubungannya dengan Jenderal Andika juga tetap solid. Bagi dia, perbedaan dalam institusi itu hal yang wajar.

“TNI pada umumnya tetap solid, tidak ada perbedaan-perbedaan. Kalau saya dengan Pak Andika ada perselisihan sedikit, itu biasa. Perbedaan itu biasa. Pejabat lama dengan pejabat baru itu biasa. Siapa pun, di sini ada bupati-wakil bupati berbeda, itu biasa,” tegasnya.

Dudung meminta Effendi tidak asal bicara lantaran menyebut TNI seperti gerombolan. “Kalau tidak tahu, tidak paham tentang fakta dan bukti sebenarnya, jangan asal bicara, jangan asal bicara,” katanya di Bengkalis, Riau.

Dudung juga menilai ucapan Effendi Simbolon bukan hanya menyakiti dirinya, tapi seluruh prajurit TNI yang ada di Indonesia. “Karena itu menyakitkan bagi seluruh prajurit,” terangnya. (rci/rci)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *