radarcom.id – Mengawali kegiatan akademik Program Studi S2 Magister Manajemen Pendidikan Islam (MPI) STIT Pringsewu menggelar Seminar Pendidikan, dengan tema Memberdayakan Potensi Siswa dalam Pembelajaran, Sabtu (23/7), di aula kampus setempat.
Pendiri Yayasan Pendidikan Startech Dr. H. Fauzi, M.E., M.Kom., Akt., C.A., C.M.A., dalam sambutan pembukaan mengatakan, kemajuan teknologi informasi dan adanya pandemi Covid-19, mengubah berbagai cara belajar dan kebiasaan belajar siswa.
“Era digital merupakan kondisi yang harus diterima, suka maupun tidak suka. Hanya yang perlu kita cermati adalah bahwa kemajuan teknologi informasi harus dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran, meskipun tatap muka dalam pembelajaran tidak bisa ditinggalkan sepenuhnya,” ujarnya.
Dirinya menilai, saat ini berbagai bahan atau sumber belajar sudah tersedia banyak dalam berbagai paltform teknologi, misalnya google. Dan terkadang siswa lebih terampil mengakses informasi.
“Guru atau dosen harus memposisikan diri sebagai fasilitator belajar, dan terus memiliki semangat untuk belajar,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua STIT Pringsewu Dwi Rohmadi Mustofa, M.Pd. mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan secara offline dan online serta diikuti lebih dari 300 peserta, yang terdiri atas dosen, mahasiswa, dan para pelaku pendidikan.
Dirinya menyebut, STIT Pringsewu berkomitmen mendukung pengembangan SDM di daerah, sehingga memberikan kontribusi positif bagi pembangunan.
Dalam paparannya narasumber, Dr. Joko Sutrisno AB., M.Pd., menguraikan, hal yang paling mendasar bagi seorang pendidik adalah rasa tanggung jawab. Dirinya menyebut peserta didik adalah subyek belajar yang merupakan aset masa depan bangsa.
Guru harus memenuhi kualifikasi, kompetensi, dan profesionalisme. Namun yang lebih penting dari semua itu adalah guru harus bermutu. Menjadi guru, kata Joko Sutrisno, harus bertanggung jawab melaksanakan tugas sebagai pendidik.
“Bukan hanya sekadar menggurkan tugas mengajar. Guru itu harus memiliki kesadaran bahwa pendidikan adalah upaya sadar membentuk peserta didik menjadi pribadi yang seutuhnya,” ujar pria yang juga Ketua Dewan Pakar PGRI Provinsi Lampung.(rif/rci)