radarcom.id – Tantangan pengadaan baterai mobil listrik tengah dihadapi para produsen kendaraan listrik atau electronic vehicle (EV) di dunia. Hal ini terjadi terutama selama masa transisi dari mesin konvesional.
“Topik yang paling menantang bukanlah meningkatkan pabrik mobil. Topik yang paling menantang adalah meningkatkan rantai pasokan baterai,” kata Chief Financial Officer Volkswagen (VW) Arno Antlitz, dikutip dari Reuters hari ini, Sabtu, 2 JUli 2022 dikutip dari Tempo.
Itu sebabnya mereka berlomba mengamankan pasokan sel baterai. Kegagalan mendapatkan pasokan bahan baterai mobil listrik berupa lithium, nikel, mangan, atau kobalt akan menghambat peralihan ke kendaraan listrik. Di sisi lain, harga mobil listrik menjadi mahal sehingga mengurangi keuntungan produsen mobil.
Chief Executive Officer Stellantis Carlos Tavares memperkirakan kekurangan baterai EV akan melanda industri otomotif pada 2024-2025 karena produsen sibuk meningkatkan penjualan mobil listrik sambil membangun pabrik baterai. Stellantis oun memutuskan akan menjual mobil listrik mulai 2030.
Sumber: tempo.co