radarcom.id – Demi menghidupi keluarga, seorang pria penyandang tuna netra berjualan kerupuk keliling.
Pria yang bernama Agus Wahyudi tersebut berjualan keliling Pringsewu, Gedong Tataan bahkan sampai ke Tanggamus.
Dengan membawa tongkat sebagai penunjuk jalan, Agus Wahyudi berkeliling membawa kerupuk kemplang dan kerupuk Palembang untuk dijualnya. Harganya pun relatif terjangkau untuk masyarakat yaitu mulai dari Rp. 6.000.
Wahyu Hidayat, keponakan dari Agus Wahyudi, mengaku bahwa pamannya mulai berjualan sejak awal bulan puasa tahun ini. Karena keterbatasan Agus, Wahyu sering mengantarkan sang paman ke lokasi jualan dan kemudian menjemputnya kembali.
“Agus Wahyudi menderita tuna netra bukan karena bawaan sejak lahir melainkan karena sakit Glukoma pada tahun 2010,” ujar Wahyu Hidayat kepada radarcom.id, Kamis (16/6).
Wahyu mengaku, sang paman sebelum sakit dan berjualan kerupuk bekerja sebagai buruh serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu. Namun karena kebutuhan keluarga, meskipun tuna netra Agus tetap berjualan.
“Keterbatasan yang dimiliki oleh Agus Wahyudi bukanlah penghalang untuk terus bertahan hidup tanpa bermodalkan belas kasihan orang lain,” ujarnya. (rif/hin/rci)