HTML Image as link Qries

Banyak Pekerjaan Bakal Hilang Akibat Otomatisasi

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid. ©Liputan6.com

radarcom.id – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengapresiasi dan mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM. Program ini diyakini bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan talenta-talenta Indonesia agar siap memasuki dunia kerja ataupun wirausaha.

“Ini bentuk komitmen dukungan nyata kami terhadap program Merdeka belajar. Terutama dalam mendukung kelancaran pelaksanaan program peningkatan kapasitas sumber daya manusia seperti program pelatihan magang berkonversi serta kolaborasi penelitian atau riset,” kata Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid, Senin (24/1) dikutip dari merdeka.com.

banner 300600

Kolaborasi antara Kadin dan ISEI, memegang peranan besar untuk membantu peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan kapasitas pengetahuan organisasi untuk menghasilkan sumber daya manusia ataupun human capital yang handal, dan siap untuk menyukseskan industri 4.0.

“Jika sumber manusia kita tidak siap dampaknya akan sangat besar, banyak masyarakat yang akan kehilangan pekerjaan akibat otomatisasi,” ujarnya.

Oleh karena itu, untuk menguatkan peluang dan menjawab tantangan revolusi industri 4,0 masyarakat Indonesia wajib memiliki kemampuan literasi data dan teknologi menuju 5.0.

Menurutnya, program magang berkonversi yang terdapat dalam program MBKM dapat menjadi salah satu solusi daripada tantangan ini. Melalui program ini Mahasiswa dapat terlibat langsung dalam aktivitas internal, dan institusi tempat magang.

Sehingga akan memberi peluang yang lebih besar untuk diterima sebagai karyawan di tempat magang. Selain itu, program berkonversi membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang praktik terbaik dalam industri dan sektor, jaringan dan hubungan dalam industri tempat magang.

Maka program ini dapat memberi pengalaman kerja yang berharga untuk digunakan setelah lulus dari Universitas.

Kunci Keberhasilan Pembangunan

Di sisi lain, program magang berkonversi sebenarnya sejalan dengan program kerja KADIN yakni mengenai kewirausahaan dan kompetensi. Sehingga, kunci dari sisi kompetensi yaitu, program vokasi yang lebih ditargetkan untuk membantu pelajar sebelum masuk ke perguruan tinggi.

“Jadi program kan ini sebenarnya adalah untuk menjadi pelengkap untuk program kampus Merdeka, dan harapannya ini adalah bahwa bagaimana vokasi bisa juga menjadi tulang punggung atau membantu dalam proses solusi human capital ke depan untuk Indonesia,” ucapnya.

Kadin meyakini program MBKM bisa dieksekusi dengan baik, maka akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan nasional di Indonesia yang berkelanjutan dengan melahirkan calon-calon pemimpin bangsa. (bim/mdk/rci)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *