radarcom.id – Sebagai pusat manufaktur bahan peledak Indonesia, PT Dahana (Persero) menawarkan berbagai fasilitas lengkap untuk mendukung produk perusahaan, seperti Pabrik Detonator Non Elektrik yang terletak di kawasan Energetic Material Center (EMC) Dahana, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Detonator Non Listrik dengan merk ‘Dayadet’ ini merupakan perangkat pemicu awal yang mengarah pada inisiasi berupa ledakan kecil yang memberikan efek kejut pada bahan peledak sensitif detonator. Perangkat inisiasi ini memungkinkan kinerja yang sangat baik untuk operasi peledakan tambang terbuka, bawah tanah, tambang dan sektor sipil.
“Detonator Non Listrik Dayadet banyak digunakan di tambang terbuka dan tambang bawah tanah, dengan banyak variasi delay, mudah digunakan dan tentunya lebih aman terutama di arus liar, petir dan induksi listrik,” kata Direktur Teknologi & Pengembangan Dahana, Ir. Suhendra Yusuf Ratuprawiranegara, M.IKom., di Kampus Dahana (04/11) lalu.
Dahana memulai produksi Dayadet-Non Electric Detonator secara mandiri pada tahun 2008, dengan peningkatan kapasitas produksi setiap tahunnya. Saat ini, pabrik dapat memproduksi 10 juta keping Dayadet Non-Listrik Detonator dalam setahun dari sebelumnya 6 juta keping per tahun. Kemampuan produksi pabrik detonator BUMN bahan peledak ini dapat memenuhi kebutuhan Detonator Non Listrik dalam negeri.
Menurut dia, peningkatan produksi Dahana tidak lepas dari keunggulan yang ditawarkan produk ini, seperti aspek keamanan yang lebih tinggi dibandingkan detonator lainnya. Selain itu, Detonator Non Listrik Dayadet juga memiliki waktu tunda yang akurat dengan waktu tunda yang bervariasi sehingga memungkinkan pengurangan dampak getaran dan suara.
Keunggulan lain dari Detonator Non Listrik Dayadet Dahana adalah konsumen dapat meminta kustomisasi panjang detonator sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Produk yang dikemas dalam berbagai warna sesuai dengan waktu tunda ini siap melayani berbagai kebutuhan peledakan pelanggan.
“Semoga Detonator Non Listrik Dayadet Dahana dikenal luas di kancah global, dipercaya konsumen dan unggul dalam teknologi,” tutup Suhendra yang juga asli putera daerah Lampung ini. (rci/dhn/rci)
