HTML Image as link Qries

Ahli di 3 Bidang Ini Diprediksi akan Sukses di Masa Depan

Bill Gates. ©2017 Merdeka.com
Bill Gates. ©2017 Merdeka.com

radarcom.id – Miliuner asal Amerika Serikat (AS) dan salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates sangatlah terobsesi dengan masa depan.

Dia sendiri sering bekerja dengan para penemu, memperkaya dirinya dengan membaca buku tentang masa depan kemanusiaan, hingga mendanai proyek yang bermanfaat bagi komunitas.

banner 300600

Mengutip dari CNBC, berdasarkan data yang dia kumpulkan, Gates menyimpulkan bahwa orang yang memiliki 3 latar belakang bidang ini akan menjadi yang paling banyak dicari. Ketiganya yakni, sains, teknik dan ekonomi.

“Pekerja yang mahir dalam subjek tersebut akan menjadi agen perubahan untuk semua institusi,” ujar Bill Gates dikutip dari merdeka.com.

Namun Anda tidak perlu menjadi ahli dalam pengkodean atau tabel periodik, tetapi memiliki kemampuan untuk berpikir seperti yang dilakukan para ahli akan sangat membantu Anda.

“Belum tentu Anda akan menulis kode, tetapi perlu untuk memahami apa yang dilakukan oleh para insinyur dan apa yang tidak dapat mereka lakukan,” kata Bill Gates.

Pekerja Paling Menderita Akibat Resesi

Pandemi Covid-19 membawa sejumlah negara terperosok ke jurang resesi. Bahkan, Indonesia juga diprediksi akan resesi jika ekonomi kuartal III tumbuh negatif, setelah ekonomi di kuartal II tumbuh minus 5,32 persen.

Pandemi juga mengancam sebagian besar pekerjaan, dengan tingkat dampak yang berbeda-beda. Kendati, beberapa pekerjaan ternyata memiliki potensi lebih besar terhantam dampak Covid-19 dibanding pekerjaan lainnya.

Mengutip laman Yahoo Finance Australia, pekerjaan yang dimaksud meliputi buruh pabrik, pekerjaan di sektor pariwisata, pekerja seni, pekerja restoran dan hotel, pekerja tambang, pekerja transportasi, pekerja konstruksi, dan pekerja di bidang real estate.

Alasannya bisa diprediksi. Pekerja di bidang hiburan, seperti pariwisata, travel, dan seni, mengalami penurunan kinerja yang tajam karena masyarakat menjaga dengan ketat uang mereka di saat krisis atau resesi.

Mereka akan lebih sering menyimpan uangnya untuk kebutuhan darurat dan tak terduga daripada membelanjakannya untuk hiburan atau membeli hunian (real estate).

Ditambah lagi, protokol kesehatan seperti physical distancing atau jaga jarak membuat pertunjukan seni tidak bisa dilakukan di tengah keramaian. Demikian pula acara makan-makan di restoran dan jalan-jalan bersama ke tempat wisata.

Pekerja Lainnya

Kemudian, buruh pabrik terancam digantikan dengan tenaga mesin. Wacana ini sudah menjadi perbincangan bahkan sejak pandemi belum melanda.

Perusahaan akan lebih memilih berinvestasi untuk mesin yang lebih cepat dengan teknologi yang lebih mutakhir ketimbang mempekerjakan manusia. Apalagi, di tengah pandemi ini penggunaan teknologi mengalami pertumbuhan yang pesat.

Di bidang pertambangan, laporan IBS World menemukan bahwa minimnya permintaan minyak dan gas di seluruh dunia berdampak pada jam kerja dan gaji para pekerja tambang. Perusahaan juga melakukan beragam efisiensi untuk mempertahankan bisnis mereka.

Hampir sama seperti sektor pertambangan, pekerja di sektor transportasi juga diprediksi terhantam dampak pandemi lebih besar. Hal ini dikarenakan perdagangan internasional juga mengalami penurunan kinerja.

Sementara pekerja konstruksi terancam berhenti bekerja karena rantai pasok proyek yang terhambat, anggaran yang disefisiensi, serta penerapan physical distancing. (mdk/rci)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *