radarcom.id – Ponpes Yatim Piatu Penghafal Alquran Riyadhus Sholihin, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, Lampung terus konsisten mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) islami yang unggul. Diantaranya menjadi para hafidz Quran dan pendakwah atau dai serta insan yang mandiri.
Pengasuh Ponpes Riyadhus Sholihin KH. Ismail Zulkarnain, SH, mengatakan bahwa selain mencetak SDM berkualitas juga menciptakan manusia yang mandiri. Kini sekitar 200 orang santri di ponpes tersebut dididik terus menjadi anak sholeh dan sholehah yang berprestasi.
“Di Ponpes Riyadhus Sholihin para anak yatimnya didik untuk menjadi dai-dai dan penghafal Alquran atau hafidz-hafidzah serta menjadi insan mandiri,” tuturnya kepada radarcom.id, Jumat (25/9).
Para anak yatim yang kini diasuh pun datang dari berbagai daerah di Lampung bahkan dari luar provinsi Lampung seperti Papua. Terbaru, seperti kedatangan dua anak yatim kakak beradik dari Kabupaten Tulangbawang Barat Provinsi Lampung.
Dua bocah itu adalah Nabil (7) dan Qilla (5), tepatnya berasal dari Kampung Simpang PU kecamatan Tulangbawang Tengah.
“Alhamdulillah aku kedatangan Nabil dan Qilla anak yatim dua kakak beradik yang baru 7 hari ayah kandung meninggal mereka berasal dari kabupaten Tulangbawang Barat Kampung Simpang PU kecamatan Tulangbawang Tengah. Semoga kalian menjadi anak yang Soleh anakku..,” kata H. Ismail.
Menurut Abah—sapaan akrab Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Bandar Lampung ini, bahwa dua anak tersebut kini diasuh di ponpesnya. Sebab, sang ayahanda belum lama ini meninggal dunia akibat kecelakaan mobil truk yang dikendarainya. Sedangkan sang ibunda kini tengah mengandung sehingga dua anak ini membutuhkan perlindungan dan bimbingan dari ponpes.
Generasi Berprestasi
Para santri Ponpes Riyadhus Sholihin memang terbukti mampu mencetak generasi berprestasi. Bahkan, meski berlatar belakang yatim piatu, prestasinya tak kalah dengan anak-anak pada umumnya. Mereka diantaranya bisa bersekolah di sekolah negeri, bisa menjadi Prajurit TNI dan Polri. Bahkan juga ada yang bersekolah di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Dan masih banyak lagi prestasi lainnya.
Selain itu, sarana di Ponpes ini pun sangat representatif. Sarana pendidikan dan asrama bahkan tergolong cukup mewah. Mulai dari gedung dengan fasilitas layaknya hotel berbintang. Selain itu, semua biaya pendidikan bagi yatim piatu penghafal Alquran di Riyadhus Sholihin juga gratis.
Ingin Menampung Lebih Banyak Anak Yatim Piatu
Ponpes Riyadhus Sholihin juga berencana ingin membangun sekolah sendiri dan menampung lebih banyak anak yatim piatu.
“Rencananya kami akan membeli tanah 4.000 meter di sebelah pondok, tetapi mash belum cocok harganya masih mahal. Karena kami ingin punya sekolah sendiri dan menampung lebih banyak lagi anak yatimnya yang sekarang sudah maksimal penuh,” terangnya.
Ditambahkan Haji Ismail, pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih untuk para donatur.
“Kami ingin membuktikan kepada para donatur dan dermawan yang telah memberikan kepercayaan amanah kepada Ponpes Riyadhus Sholihin bahwa pondok yatim itu tidak selamanya kumuh, jorok dan anak-anaknya minder serta tidak punya prestasi. Tetapi di pondok Riyadhus Sholihin mereka dijadikan petarung dan pejuang untuk meraih pretasi di tingkat provinsi, nasional bahkan hingga ASEAN. Ucapan ribuan terima kasih kepada para dermawan yang sudah banyak membantu Ponpes Riyadhus Sholihin, mohon ikhlas dan ridhonya. Doakan kami bisa menjaga amanah yang berat ini,” pungkasnya. (rci/rci)