HTML Image as link Qries

HUT Polwan ke-72, Ketua KPK : Polwan Kekuatan Feminin, Mampu Sembuhkan Penyakit Kronis Korupsi di Indonesia

H. Firli Bahuri. Foto Istimewa

radarcom.id – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi H. Firli Bahuri mengucapkan selamat memperingati Hari Polisi Wanita Ke-72, Selasa 1 September 2020.

“Kita bangsa Indonesia khususnya segenap insan Polisi Wanita (Polwan) Kepolisian Republik Indonesia, memperingati, dimana tujuan awal pembentukannya untuk mengayomi dan melindungi masyarakat dikala perang mempertahankan kemerdekaan dari Agresi Militer Belanda ke-2, tidak berubah hingga masa kini,” kata Firli dalam keterangan pers, Selasa (1/9).

banner 300600

Menurut mantan Kabaharkam Polri ini, tema peringatan “Polwan siap Mewujudkan Kamtibmas Kondusif Masyarakat Semakin Produktif,” yang diusung pada tahun ini sangat tepat, karena sesuai dengan kondisi negara kita saat ini, dimana Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dimasa pandemi Covid-19 jelas memerlukan kondusifitas kamtibmas secara nasional.

“Saya yakin, setiap puteri bangsa yang terpanggil hatinya dan terpilih menjadi Polwan, bagian dari Korps Bhayangkara, akan selalu menjalankan nilai-nilai Tribrata serta Catur Prasetya sebagai abdi negara dan bangsa serta pelindung, pengayom dan pelayan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.

Pada kesempatan ini di hari ulang tahun ke -72 Polwan, lanjutnua, dia mengajak kepada segenap anggota Polwan Dimanapun bertugas, laksanakan tugas pengabdian yang mulia untuk kebaikan bangsa, negara dan rakyat Indonesia.

“Teruslah menjadi insan Rastra Sewakotama, abdi utama nusa dan bangsa, pelindung , pengayom dan pelayan segenap bangsa Indonesua dan seluruh tumpah darah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Mianggas hingga Pulau Rote. Disamping itu, kehadiran anggota polwan juga diharapkan memberikan pencerahan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut mengambil peran dalam memajukan kesejahteraan keluarga dan lingkungan masyarakat. Dengan demikian Polwan diharapkan memberikan andil besar untuk mewujudkan tujuan Negara sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan Undang Undang Dasar Negara RI tahun 1945,” urainya.

Naluri kewanitaan dan aura keibuan yang teduh, membuat sosok Polwan selalu kita lihat tampil dibarisan terdepan dalam setiap ragam persoalan yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas.

“Kelebihan inilah yang saya lihat sehingga melalui kerjasama dengan Polri, KPK menjadikan Polwan sebagai agen pencegahan tindak pidana korupsi, dengan cara melatih mereka dalam program gerakan “Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK).” Peran perempuan sangat penting dalam pencegahan korupsi karena perempuan mampu memberikan pengaruh tak hanya untuk keluarga, tapi juga masyarakat. Polwan, tentunya bisa punya pengaruh lebih luas lagi, mengingat keseharian tugasnya membuat mereka bertemu dengan banyak orang, untuk menyampaikan pesan-pesan anti korupsi. Para polwan diberi materi tentang gratifikasi, tindak pencucian uang, dampak destruktif korupsi, hingga cara-cara menjadi fasilitator antikorupsi,” tegasnya.

Bukan hanya di Mabes Polri, SPAK juga telah menggelar pelatihan kepada Polwan di beberapa Kepolisian Daerah (Polda), seperti Polda DI Yogyakarta dan Polda Sulawesi Selatan dan beberapa Polres di Indonesia.

Bukan hanya efektif mempengaruhi orang lain agar tidak berperilaku koruptif, coba-coba apalagi berani melakukan tindak pidana korupsi, Polwan yang menjadi agen SPAK juga terbukti telah menaikkan citra positif Institusi Bhayangkara dalam hal pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Jika Polwan sudah berubah, tidak menutup kemungkinan rekan kerja lain sesama polisi dan orang lain disekitarnya, akan berubah menjadi pribadi anti korupsi, lalu membentuk cluster pro pemberantasan korupsi, hingga menjadi gerakan bersama nasional anti KKN (korupsi, kolusi, nepotisme). Pelatihan yang melibatkan perempuan termasuk Polwan dalam program SPAK, akan semakin kita galakkan tiap tahunnya karena Perempuan adalah target sosialisasi yang sangat penting dalam upaya pencegahan korupsi, mengingat tidak sedikit kasus korupsi yang ditangani KPK, menunjukan fakta dugaan adanya peran perempuan, meski keterlibatan mereka harus benar-benar dikaji terlebih dahulu,” urainya.

Gerakan SPAK melibatkan Polwan didalamnya, adalah salah satu dari program Strategi Pencegahan Korupsi KPK yang sukses, karena mampu membentuk mindset dan culture-set segenap elemen dan anak bangsa agar terbebas dari perilaku koruptif dan laten korupsi.

“Selamat merayakan Hari Polwan Ke-72 Tahun. Insya Allah, ‘The Power Of Women’ yang ada dalam setiap perempuan termasuk Polwan, mampu menyembuhkan Indonesia dari penyakit kronis bernama korupsi melalui energi feminimnya, dan sudah tentu memerlukan keterlibatan dan dukungan oleh seluruh eksponen bangsa, agar cita-cita Founding Father dimana pemerintahan negara indonesia dapat melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, yang semuanya itu dapat terwujud jika Indonesia Merdeka dari korupsi,” pungkasnya. (rls/rci)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *