“Sudah hampir habis Rp 8 miliar. Dananya dari mana? Inilah rejeki para anak yatim piatu, rezeki dari Allah SWT. Anak yatim piatu bukan objek yang bisa dieksploitasi. Tapi harus diasuh, dilayani dan dididik menjadi insan berguna. Mengasuhnya pun harus dengan fasilitas terbaik. Alhamdulillah, Ponpes Riyadhus Sholihin bisa melakukannya. Fasilitasnya nomor satu untuk anak yatim piatu dan ini semua gratis.“
Demikian kalimat pembuka dari H. Ismail Zulkarnain, Pengasuh Ponpes Yatim Piatu Penghafal Alquran Riyadhus Sholihin, Tanjungkarang Timur, Bandarlampung, akhir pekan lalu.
Saat radarcom.id, bersilaturahmi ke Ponpes tersebut, kini sudah selesai hampir 100 persen dan rencananya akan diresmikan pada (13/3) mendatang.
Yang istimewa, fasilitas asrama Ponpes yang diasuh Bang Mail—sapaan akrab H. Ismail Zulkarnain ini bisa dibilang mewah. Semua lantai memakai granit, cat temboknya juga bermerek.
“Alhamdulillah, kita memberikan yang terbaik untuk anak yatim piatu. Ini asrama putra sudah jadi. Total biaya sekitar Rp8 miliar dari Allah SWT, rezeki para anak yatim. Saya nggak pernah bayangkan bisa dapat ya uangnya. Hanya, dari kekuatan doa kami dan anak-anak kepada Allah SWT,” terangnya.
Lima lantai asrama ini pun dilengkapi berbagai fasilitas yang bagus. Mulai dari tempat tidur susun sekitar 170 springbad juga bermerek. Fasilitas lain, juga kamar mandi yang bersih, granit bahkan ruang aula seperti kantor perusahaan berkelas. Lampu hias, railing dari besi tempa juga membuat kesan ponpes modern bagi para anak yatim piatu.
Sarana tempat tidur yang berjumlah 170 buah.
“Aula untuk anak-anak menggelar pertemuan, diskusi, dan lainnya juga nyaman. Biar anak-anak yatim percaya diri. Mereka bisa kok mendapatkan fasilitas nomor satu seperti Hotel Bintang Lima,” ungkap Bang Mail.
Sembari menapaki anak tangga, Bang Ismail berkisah mimpinya adalah tak hanya semata membahagiakan anak yatim piatu saja. Ratusan anak yatim piatu yang diasuhnya, juga ditempa menjadi manusia kuat dan sukses. Diantaranya bisa bela diri, mampu berprestasi di bidang akademik dan mendaftar menjadi polisi dan TNI.
“Alhamdulillah anak yatim kami juga ada yang bisa masuk Polisi dan TNI. Hal yang tak mungkin jika tidak ada campur tangan Allah SWT,” tuturnya.
Sedikit berkisah, Bang Ismail ada seorang yang ingin menitipkan anaknya untuk belajar di ponpesnya.
“Sang orang tua menyerahkan anaknya dan uang untuk mencukupi kebutuhannya selama di ponpes. Saya katakan dengan halus, mohon maaf pak disini semua fasilitasnya gratis. Tapi untuk anak yatim piatu. Jadi mohon , maaf kami tak bisa menerimanya,” kata Bang Mail.
Konsep pendidikannya,kata Bang Mail, sangat jelas. Yakni untuk mendidik dan mengasuh anak yatim piatu dan semua fasilitas gratis.
“Semuanya gratis. Makanan juga bergizi mulai dari kecukupan gizi, protein nabati, hewani, empat sehat lima sempurna. Kami ajak mereka belanja ikan di Gudang Lelang, belanja daging dan memasaknya bersama. Juga berrekreasi ke tempat-tempat wisata di Lampung dan luar Lampung dengan bus. Semua untuk yatimku Riyadhus Sholihin,” ungkapnya.
Rencananya, Bang Mail akan melakukan peresmian gedung baru Asrama Putra lima lantai pada Jumat 13 Maret mendatang. (rci/rci)