HTML Image as link Qries

Wabup Fauzi Beber Keberhasilan Pringsewu Menjadi Kabupaten ODF

radarcom.id – Wakil Bupati Pringsewu  Dr.H.Fauzi, SE, M.Kom., Akt., CA, CMA menghadiri  sekaligus menjadi narasumber di kegiatan Learning Event Percepatan Menuju Target Sanitasi Aman di Hotel Aston, Kota Bandar Lampung, Rabu (26/2/20).

 

banner 300600

Turut mendampingi Wabup, Kadis Kesehatan Kabupaten Pringsewu H.Purhadi, M.Kes. dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Pringsewu Moudy Ary Nazolla, S.STP, MH.

 

Kegiatan yang dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Ir. Taufik Hidayat ini juga dihadiri Walikota Metro H.Achmad Pairin, Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) Febrilia Ekawati,  Bambang Pujiatmoko dari SNV Indonesia, Kementerian PUPR dan Bappenas.

 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Ir.Taufik Hidayat dalam sambutannya berharap melalui kegiatan ini dapat mempercepat akses sanitasi yang aman, meskipun saat ini akses sanitasi aman di Provinsi Lampung sendiri belum mencapai angka 80%. “Tapi yang pasti masalah sanitasi ini berpengaruh besar terhadap masa depan generasi mendatang,” ujarnya.

 

Direks YKWS Febrilia Ekawati mengungkapkan di Provinsi Lampung saat ini baru ada tiga kabupaten/kota yang lolos sanitasi dasar, yakni Pringsewu, Way Kanan dan Metro. Oleh karena itu, kata Febri, target sanitasi aman sebesar 10% harus segera dilakukan yang melibatkan banyak stakeholders.

 

Sementara itu, Wakil Bupati Pringsewu dalam paparannya terkait keberhasilan Pringsewu menjadi Kabupaten tidak Buang Air Besar (BAB) sembarangan atau open defecation free (ODF) menyampaikan bahwa untuk mendukung suksesnya program ODF di daerahnya, Pemkab Pringsewu telah mengeluarkan regulasi tentang percepatan universal access,  dengan sebuah  strategi diantaranya dengan merubah pola pikir, yaitu dari program menjadi sebuah gerakan, sehingga keluarlah kebijakan tentang Satuan Tugas Gerakan Bersama Rakyat Kabupaten Pringsewu ODF atau Satgas Gebrak ODF, dengan melibatkan banyak pihak, baik kepolisian, TNI, sejumlah OPD, ulama dan tokoh agama, serta unsur lainnya, dimana dirinya juga bertindak sebagai Ketua Satgas.

 

“Peran ulama, juga memegang peranan penting, terlebih sebagian besar masyarakat Kabupaten Pringsewu merupakan masyarakat yang religius, sehingga muncul istilah Jihad Sanitasi dan Shalawat STBM,” katanya.

 

Lebih lanjut, dikatakan Fauzi bahwa kunci keberhasilan dari program STBM ini pada dasarnya adalah komitmen dari pimpinan daerah. “Oleh karena itu, sebagai pimpinan di Kabupaten Pringsewu, kami berdua berkomitmen bagaimana caranya agar program ODF ini bisa berhasil di Kabupaten Pringsewu. Dan, pada akhirnya Kabupaten Pringsewu bisa menjadi Kabupaten ODF 100%, dan bahkan menjadi rujukan daerah lainnya di Indonesia, dan bahkan beberapa negara dari Asia dan Afrika juga pernah melakukan studi mengenai STBM di Pringsewu,” paparnya. (hin/rci)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *