HTML Image as link Qries

Drone Mata-Mata ‘Elang Hitam’ Buatan Indonesia, Ini Kecanggihannya

Drone Elang Hitam. ©Twitter/@BPPT_RI

radarcom.id – Pesawat tanpa awak atau drone Elang Hitam buatan anak bangsa PT Dirgantara Indonesia siap mengudara. Rencananya, Elang Hitam akan uji terbang perdana pada awal 2020. Drone berjenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) ini rencananya akan dioperasikan oleh TNI khususnya TNI AU.

 

banner 300600

Mirip dengan drone canggih buatan dunia, berikut kecanggihan-kecanggihan pesawat tanpa awak Elang Hitam atau ‘Black Eagle’ buatan anak bangsa:

 

Lama Terbang Bisa 30 Jam

Pesawat tanpa awak Elang Hitam didesain secanggih mungkin untuk bisa membantu mengawasi keamanan dari udara. Oleh karena itu, Elang Hitam bisa take off dan landing sekitar 700 meter dengan kemampuan terbang di ketinggian 20.000 feet. Sedangkan, kecepatan maksimum 235 km/jam dan lama terbang sekitar 30 jam.

 

Kemudian pesawat tanpa awak ini memiliki panjang 8,3 meter dan bentang sayap 16 meter.

 

“Pesawat udara nirawak PUNA MALE ini dapat dioptimalkan fungsinya untuk kebutuhan ‘surveillance’ dan target ‘acquisition’ yang dapat dipersenjatai dengan kemampuan short take off landing, maksimum endurance yaitu sampai 30 jam targetnya,” kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro.

 

Tugas Elang Hitam di Bidang Keamanan

Drone Elang Hitam dibuat sesuai dengan tugasnya, yakni membantu memantau keamanan dari udara. Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, drone ini mampu terbang terus menerus selama 24 jam.

 

“Dengan pengendalian tanpa pilot ini kebutuhan pengawasan dari udara menjadi efisien,” kata Hammam.

 

Pesawat nirawak ini diharapkan dapat membantu menjaga kedaulatan NKRI dari udara. Mengingat kebutuhan pengawasan di udara terus bertambah seiring dengan meningkatnya ancaman daerah perbatasan, terorisme, penyelundupan, pembajakan, serta pencurian sumber daya alam seperti illegal logging dan illegal fishing.

 

Jadi Alat Mata-Mata

Kehadiran drone Elang Hitam juga diperuntukkan untuk mendukung kemandirian alat utama sistem pertahanan (alutsista) dalam negeri. Tak hanya itu saja, drone ini juga bisa diperuntukkan sebagai alat mata-mata yang canggih.

 

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza menjelaskan drone Elang Hitam bisa mendukung kegiatan intelijen, pengawasan, pengintaian dan penargetan (Intelligence, Surveillance, Reconnaissance and Targeting). (mdk/rci)

 

Sumber: merdeka.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *