HTML Image as link Qries

Rycko Menoza SZP: Perlu Pemerataan Pembangunan di Bandar Lampung

Bakal calon walikota Bandarlampung H. Rycko Menoza, SZP, MBA. Foto Istimewa
Bakal calon walikota Bandarlampung H. Rycko Menoza, SZP, MBA. Foto Istimewa

radarcom.id – Bakal calon walikota Bandarlampung H. Rycko Menoza SZP, MBA, menilai pemerataan pembangunan perlu dilakukan di Bandarlampung agar terjadi keseimbangan dan keadilan untuk masyarakat.

Rycko yang memiliki jargon ‘Bandar Lampung Baru’ itu mengatakan, saat ini pemerintah kota lebih banyak membangun pusat kota seperti fly over, namun masyarakat yang berada di pinggiran cenderung tertinggal bahkan masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan.

banner 300600

Fly over salah satu solusi untuk mencegah kemacetan. Tetapi perlu kajian oleh tim ahli tata kota sehingga pembangunannya benar-benar mampu mengatasi kemacetan bukan memindahkan kemacetan.

“Kita lihat di fly over Kemiling dan Pramuka yang dinilai gagal karena rekayasa lalu lintasnya tidak memperhatikan estetika,” ujarnya, di Bandarlampung, Sabtu (23/11/19).

Menurutnya pembangunan bukan hanya dalam bentuk fisik dan harus dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat karena setiap wilayah tentunya memiliki kebutuhan berbeda antara wilayah yang satu dengan yang lain.

H. Rycko Menoza SZP, MBA, disambut hangat warga. Foto Istimewa

“Makanya ada yang namanya musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) sebagai wadah usulan pembangunan dari masing-masing wilayah sesuai kebutuhan prioritas masyarakat agar terjadi pemerataan pembangunan,” ujarnya.

Menurutnya, banyak pembenahan yang harus dilakukan di Kota Bandarlampung, seperti penataan daerah pinggiran kota agar tidak hanya menjadi daerah kumuh dan destinasi sampah. Banyak masyarakat yang tinggal di pemukiman yang kurang sehat.

“Kita akan lakukan penataan seperti memberikan program pembangunan rumah layak huni agar masyarakat mendapat tempat tinggal nyaman dan sehat,” tambahnya.

Kemudian, kata Rycko, wilayah pesisir Bandarlampung memiliki potensi yang bagus untuk menjadi salah satu destinasi wisata di Lampung karena selama ini Kota Bandarlampung hanya menjadi tempat menginap saja sementara pengunjung berwisata ke wilayah lain seperti Pesawaran.

“Kita bisa memiliki water front city dengan pengelolaan daerah pesisir pantai dengan baik, tentunya melibatkan investor dan dukungan masyarakat,” ujarnya putra mantan Gubernur Lampung Komjen Pol (Purn) Sjachroedin ZP ini.

Dia menambahkan, untuk promosi wisata juga perlu adanya “road map” atau sejenis peta wisata agar para wisatawan bisa menentukan lokasi tujuan wisata di Kota Bandarlampung.

“Saat ini pengunjung masih bingung akan berkunjung ke mana setelah tiba di Bandarlampung, karena tidak ada ‘road map’ objek wisata. Selain itu tempat wisata juga masih minim,” tambah Rycko.

Ke depan, harapnya, Bandarlampung tidak kalah bersaing dengan kota-kota lain, bahkan menjadi salah satu kota paling ‘recomended’ sebagai destinasi wisatawan di Sumatera bahkan Indonesia. (rls/rci)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *