radarcom.id – Sebagai tenaga pendidik, baik itu guru maupun dosen setidaknya harus memiliki tiga karakter intelektual.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Direktur II bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Ir. Heri Budianto MT, saat memberikan sambutan di depan dosen-dosen Shuffah Al-Quran, Selasa (6/8/2019).
Menurutnya sebagai bagian dari civitas akademik pertama seorang dosen harus memiliki integritas yang tinggi.
“Ucapan, perbuatan, termasuk di dalamnya gagasan atau ide harus mampu direalisasikan,” tegasnya.
Dia mengatakan berada dalam lembaga pendidikan tingkat perguruan tinggi dosen dituntut harus taat pada asas yang berlaku dan mengacu pada peraturan perundang undangan.
Kedua, loyalitas kepada lembaga ini hal yang mutlak. Menurutnya sistem modern mengharuskan seseorang mempunyai spesialisasi, tumbuhnya kesadaran bahwa keterbatasan kemampuan orang akan skill dalam memecahkan masalah semakin kompleks dan luas.
“Kita harus all out dan fokus untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas dan bernilai tinggi agar mencapai sesuatu yang kita inginkan,” katanya.
Ketiga, kebebasan akademik. Menurutnya sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang Perguruan Tinggi Dosen harus bebas untuk mengumpulkan ilmu pengetahuan sebanyak mungkin dari berbagai sumber.
Dalam menyampaikan penemuan yang baru seorang intelektual harus terlebih dahulu melakukan uji coba dalam kajian-kajian, baik itu kepustakaan, laboratorium, seminar atau model pengujian ilmiahnya.
“Dia tidak boleh manut kepada salah satu metode atau keilmuan. Dia harus mempunyai jiwa kritis, kreatif dan inovasi-inovasi yang berbeda antara dosen satu dengan yang lain,” katanya.
Dia menambahkan manusia semakin berkembang membutuhkan suplai ilmu-ilmu baru untuk menjawab problematika hidup. Suplai ini diharapkan mengalir dari kalangan kalangan kampus. Karena memang salah satu tujuan berdirinya atau keberadaan Perguruan Tinggi lahirnya ilmu ilmu baru. (rci/rci)