Program Doktor FEB Unila Merupakan Program Strategis Lampung, Seperti Apa?

Foto Istimewa
Foto Istimewa

radarcom.id – Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Lampung Prof. Bujang Rahman menyampaikan, program doktor Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Unila merupakan program strategis bagi Provinsi Lampung.

Bujang menerangkan, Provinsi Lampung memiliki potensi besar pemasok sejumlah komoditas unggulan. Lampung setidaknya menjadi 30 persen pemasok komoditas di Indonesia seperti jagung, kedelai, kopi, dan lada.

banner 300600

Unila meyakini program ini dapat memberi kontribusi yang sangat besar dalam pembangunan di Indonesia, khususnya Lampung.

“Semua ini tidak terlepas dari posisi Unila yang telah bertransformasi dari teaching university menjadi research university,” kata dia saat menerima dua perwakilan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dalam rangka asesmen lapangan, Senin (29/7/2019).

Bujang meyakini, jumlah yang proporsional antara mahasiswa S1, S2, dan S3 dalam penerapan riset dan publikasi akan bekorelasi positif terhadap karya-karya inovatif program magister dan doktor.

Pada acara kemarin, hadir dua asesor BAN-PT yakni Prof. Samsubar Saleh, M.Soc., Sc., Ph.D., dari Universitas Gadjah Mada dan Prof. Drs. Waridin M.S., Ph.D., dari Universitas Diponegoro.

Dekan FEB Prof. Satria Bangsawan saat sambutan menyampaikan, FEB sebagai fakultas tertua di Universitas Lampung terus berupaya menjadi inspirasi bagi seluruh fakultas. Saat ini, katanya, FEB telah tersertifikat ISO 2001:2015 dan terakreditasi internasional lewat ABEST 21. Kampusnya pun kini telah menerapkan metode pembelajaran dengan sistem Blended Learning.

Capacity building para tenaga pendidik juga terus ditingkatkan untuk mengupgrade tata pamong, kedisiplinan, inovatif, dan amanah. Selain itu, dengan genapnya 40 tenaga pendidik bergelar doktor yang dimiliki, FEB terus meningkatkan produktivitas jurnal terakreditasi internasional dan publikasi terindeks scopus.

“FEB terus memberikan yang terbaik bagi mahasiswa, tendik, dan dosen. Tidak hanya hardskill tetapi juga softskill,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama Prof. Samsubar Saleh berharap kerja sama dari seluruh tim borang dalam klarifikasi berkas visitasi yang disampaikan.

“BAN PT tidak akan mencari-cari kekurangan tetapi menginginkan kerja sama dalam klarifikasi borang,” terangnya. (rci/rci)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *