radarcom.id – Peneliti gunung api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Mamay Surmayadi, membenarkan letusan strombolian diikuti suara dentuman kembali terdengar dari erupsi Gunung Anak Krakatau.
Tipe letusan strombolian sempat absen bersamaan dengan mulai munculnya tipe letusan surtseyan dari Gunung Anak Krakatau. “Indikasi letusan strombolian adalah apabila terjadi letusan pada malam hari, terlihat bunga apinya,” kata dia, Senin (14/1) seperti dilansir Tempo.
Mamay mengatakan pusat aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau sempat berada di bawah permukaan laut setelah erupsi yang terjadi pada 26 Desember 2018. Gunung Anak Krakatau cowak, menyisakan kawah berbentuk tapal kuda yang terendam air bagian tengahnya. “Pusat letusannya itu masih di bawah air laut,” kata dia.