radarcom.id — Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung menggelar Call Papers & Seminar Nasional 2018 yang ke-2, bertema ‘Pengabdian Kepada Masyarakat Melalui Diseminasi Hasil Penelitian Terapan’ di Ballroom Hotel Horison, Bandarlampung, Kamis (15/11).
FEB Unila selama 7 tahun berturut-turut mendapatkan prestasi dan fakultas terbaik di Unila, sudah banyak menorehkan prestasi di kancah nasional.
Kesempatan kali ini, mendatangkan
Narasumber Prof. Okid Parama Astirin (Reviewer Pengabdian Kepada Masyarakat Dikti) dan Dr. Neal Waddell (The University of Queensland). Untuk dapat memberikan pengetahuan baru terhadap dosen-dosen Unila.
Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P menjelaskan, pada acara ini menghadirkan seluruh Dekan Fakultad Ekonomi wilayah barat dan dari Jakarta. “Kami berharap dengan kerjasama seperti ini, kita akan semakin kuat. Bahwa untuk bertahan di jaman perubahan seperti ini dituntut harus kreatif, harus membangun critical thinking (berpikir kritis), harus ada komunikasi, harus ada kolaborasi. Wujud dari itu semua adalah kesempatan hari ini, dan harusnya seluruh bidang ilmu itu kedepan dapat dikembangkan seperti ini,” ujarnya.
Dilanjutkan, Unila mendatangkan tenaga ahli dari Australia yaitu untuk memberikan sering pengalaman, pengetahuan, terutama dalam bagaimana meningkatkan kopetensi dosen untuk menulis Internasional.
“Dengan mendatangkan tenaga berpengalaman yang berhasil di negaranya diharapkan dapat mengatasi itu semua. Penelitian adalah salah satu yang harus dilakukan, karena nantinya dapat menemukan kehidupan yang sebenarnya, serta dapat mengambil kebijakan. Walaupun di Indonesia belum terdapat kebijakan untuk riset itu sendiri,” jelasnya.
Sejauh ini Unila berada di peringkat ke-18 terbaik di Indonesia, dengan berbagai karya nasional yang telah diraih. Ke depan pihaknya akan berusaha dapat lebih meningkatkan karya-karyanya, dengan gerakan dan pembangunan lebih agresif lagi.
“Kedepan anggaran penelitian di Unila mencapai angka Rp 25 miliar lebih, dengan dana yang terbilang banyak pihaknya diwajibkan untuk dapat memberikan karya sebanyak-banyaknya pada universitas,” kata Hasriadi pada awak media usai acara. (hen/rci)