radarcom.id — BEM U KBM Universitas Lampung bersama Aliansi Mahasiswa Lampung menggelar aksi unjuk rasa terkait melemahnya nilai tukar rupiah atas dollar Amerika Serikat.
Dalam aksi bertema ‘Hilangnya Wibawa Negara atas Melemahnya Nilai Rupiah Jilid II’ yang diikuti sekitar ribuan mahasiswa, digelar aksi teatrikal menggambarkan rakyat yang tersiksa akibat melemahnya nilai tukar rupiah. Aksi digelar di depan bundaran Tugu Raden Intan Hajimena, Natar, Senin (10/9).

Presiden BEM U KMB Unila sekaligus Jenderal Aliansi Mahasiswa Lampung Muhammad Fauzul Adzim mengatakan, perwakilan dari seluruh mahasiswa sangat tidak setuju dengan pernyataan pemerintah, atas sikap terkait lemahnya rupiah terdampak ekonomi global.
“Mengapa dinyatakan demikian dikarenakan nilai tukar rupiah menurun dan harga dolar meninggi dan itu sangat berefek pada masyarakat banyak. Dan secara tidak langsung mengganggu masyarakat untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga maksimum,” ujarnya, Senin petang.
BEM U KBM Unila bersama seluruh Aliansi Mahasiswa Lampung menyatakan sikap dan tuntutan kepada pemerintah. Diantaranya berbunyi, agar perintah mampu bersikap tegas dalam mengkondusifkan iklim ekonomi melalui keberanian menekan pajak impor di Indonesia.
“Lalu menjadwalkan ulang proyek infrastruktur dan fokus kepada peningkatan sumber daya manusia Indonesia. Pemerintah harus fokus dalam produk-produk dalam negeri dan mampu meningkatkan perekonomian UMKM yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. Pemerintah mampu menjaga kedaulatan ekonomi dengan menjaga wibawa pemerintah dalam sektor politik internasional dengan menjaga proyek-proyek ekonomi agar mampu dikelola sendiri oleh negara,” terangnya.
Selain itu, mahasiswa juga mendesak pemerintah mewujudkan kedaulatan ekonomi dan produksi serta melepaskan diri dari jeratan ketergantungan utang luar negeri.
“Jika tuntutan ini tidak didengar Pemerintah, kami akan terus melakukan aksi serupa sampai menemukan titik terang dari permasalah tersebut. Ini merupakan aksi jilid II, kami akan segera menggelar aksi jilid III di Istana Negara Jakarta jika persoalan lemahnya nilai tukar rupiah ini tidak segara diatasi karena berdampak pada kesengsaraan rakyat,” tutupnya. (hen/hen)